Serah Terima Jabatan Rektor ISI Berlangsung Haru, GUBERNUR, WAWAKO DAN REKTOR 2 Periode Berharap Banyak Pada DR FEBRI YULIKA

Pertama kali dalam sejarah, Akhirnya suksesi kepemimpinan ISI Padang Panjang berlangsung dari rektor resmi ke rektor resmi. Hal ini menjadi catatan berharga pertanda telah berhasilnya perguruan tinggi ini menapaki kedewasaannya sebagai sebuah institusi. Peristiwa bersejarah itu berlangsung pada Rabu (11/1). Bertempat di gedung Pertunjukan Hoeridjah Adam, serah terima jabatan rektor dari Prof Novesar Jamarun kepada Dr Febri Yulika disaksikan langsung oleh gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.

Dalam kata sambutannya, Prof Novesar Jamarun mengatakan bahwa selama bekerja sebagai seorang rektor, Ia merasa mendapat banyak dukungan terhadap kemajuan ISI Padang Panjang dari seluruh civitas akademika. “Saya sangat berterimakasih kepada seluruh jajaran pimpinan, dosen dan pegawai yang sudah membantu saya bekerja selama ini. Ini adalah hasil kerja seluruh pihak, bukan diri saya sendiri saja,” katanya. Pak Ong (sapaan akrab Prof Novesar Jamarun) juga memohon maaf karena selama bekerja ia terpaksa membuat banyak pihak bekerja sangat keras karena banyak target yang harus dicapai, “kadang kita  bekerja sampai dini hari. Kadang tak pulang beberapa hari. Itu semua adalah pengorbanan yang luar biasa untuk pencapaian kita hari ini,” sebutnya.

Prof Novesar Jamarun meminta agar seluruh jajaran dapat memberikan dukungan kepada rektor yang baru (Dr Febri Yulika) agar apa yang sudah dicapai selama ini dapat lebih meningkat lagi. “Saya percaya pak Febri akan bekerja secara maksimal. Mari kita dukung bersama,” katanya.

Ia juga memastikan bahwa jikapun ia tidak lagi berada di ISI padang Panjang, namun hubungan baiknya dengan seluruh dosen dan pegawai akan tetap ia jaga. “Saya akan terus memberikan apa yang saya bisa untuk kemajuan institusi ini. Kita harus terus berkomunikasi, dan saya berharap hubungan itu tidak pernah putus,” katanya.

Secara spesifik, ia juga meminta kepada gubernur Sumatera Barat untuk memberikan sokongan yang lebih besar kepada ISI Padang Panjang terutama terkait pembangunan kampus di Tarok City. “Kita sudah berusaha secara maksimal. Tetapi itu tidak akan terwujud kalau sokongan dari Pemda Provinsi tidak ada. Jadi kami berharap kepada bapak gubernur agar benar-benar membantu untuk terwujudnya pembangunan di Tarok City,” sebutnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Padang Panjang Drs Asrul mengatakan, ISI Padang Panjang adalah kebanggaan kota itu. “Padang Panjang sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan ISI Padang Panjang selama ini. Tidak dapat kita pungkiri peran besar institusi ini bagi kemajuan seni dan budaya di Kota padang Panjang sangat banyak. Karena itu, kami berharap kepada rektor yang baru agar apa yang sudah dipersembahkan untuk kota ini dapat diteruskan dan ditingkatkan di masa yang akan datang,” katanya.

Sebelum kata sambutan rektor yang baru, panitia memutarkan sejarah singkat perjalanan hidup dan pofil Dr Febri Yulika. Dalam tayangan tersebut dikisahkan perjuangan seorang anak yang lahir dari keluarga sederhana untuk menempuh pendidikan pada setiap jenjangnya. Dr Febri Yulika ternyata adalah tamatan MAPK (Madrasah Aliyah khusus binaan Kementrian Agama RI) Padang Panjang. Dari sejak sekolah hingga kuliah, berkat kesungguh-sungguhannya Febri Yulika sempat menerima sejumlah beasiswa hingga tamat. Digambarkan pula betapa ketika kuliah, seorang Febri Yulika adalah kutu buku yang juga aktif di sejumlah organisasi mahasiswa. Ia mendapatkan jodoh juga dari kampus. Dan selama menjalani pendidikan ia juga pernah menjadi asisten dosen. Pendidikan yang ia tempuh di UGM menjadi salah satu catatan penting dalam hidupnya.

Saat memberikan kata sambutan, Febri membacakan satu hadits tentang pentingnya menjaga kebiasaan baik yang diwariskan oleh generasi sebelumnya. Hal inilah yang mendorong Febri untuk meneruskan jejak langkah Prof Novesar Jamaurn dalam menata ISI Padang Panjang. “Hal-hal baik yang sudah diwariskan oleh Pak Ong kepada kita ada dua yang saya catat. Pertama tentang kerja keras, dan yang kedua adalah tentang penghormatan terhadap orangtua,” katanya. Febri mengisahkan pada suatu kesempatan rapat di Padang, sudah dini hari ketika Prof Novesar Jamarun mendapat telfon dari ibunya di kampungnya di Sijunjung. “kala itu pak Ong mengajak saya untuk menemani beliau pulang kampung. Sudah sangat larut, badannya juga sudah letih karena harus bekerja sejak pagi. Tapi karena yang menelpon adalah ibunya, maka beliau langsung berangkat ke Sijunjung,” kisah Febri dengan mata berkaca-kaca. Febri yang sudah tidak lagi memiliki orangtua meminta semua hadirin yang hadir hari itu agar meniru penghormatan luar biasa seperti ini.

Selanjutnya kepada pemerintah Kota Padang Panjang, Febri Yulika berharap agar dukungannya terhadap ISI Padang Panjang terus berlanjut. “Meski kami akan membangun kampus lagi di Tarok City, tapi nama kampus ini kan tetap ISI Padang Panjang,” kata Febri setengah berkelakar. Febri Yulika yang dikenal ramah dan murah senyum tampil dengan gagah dalam sambutannya menyampaikan harapannya terhadap kemajuan ISI Padang Panjang, sehingga para hadirin merasa bahwa sang rektor memang tepat menjadi nakhoda perguruan tinggi yang sedang berkembang ini.

Menyambut status baru ISI Padang Panjang sebagai Badan Layanan Umum (BLU) Febri Yulika juga optimis, ISI akan dapat memanfaatkan momen ini untuk semakin memperbaiki pelayanan baik kepada peserta didik maupun masyarakat luas. Lebih dari itu, Febri juga berharap agar dukungan dari berbagai pihak dapat mengalir dalam rangka menyelaraskan program-program ISI Padang Panjang dengan program pembangunan daerah dan nasional.

Acara kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Gubernur Mahyeldi Ansharullah. Dihadapan para tamu dan undangan, Mahyeldi mengucapkan terimakasih atas dedikasi dan kerja keras Prof Novesar Jamarun selama menjadi rektor. Dan kepada Dr Febri Yulika, ia menyatakan bahwa pemerintah Provinsi Sumatera Barat siap untuk bekerjasama demi kemajuan baik ISI Padang Panjang maupun provinsi Sumatera Barat. Seakan sejalan dengan fikiran Dr Febri Yulika, hadits yang disitir oleh sang rektor diulang kembali oleh Mahyeldi.

Terkait dengan pembangunan kampus di Tarok City, sebelum hari itu Mahyeldi mengaku telah mengadakan pertemuan dengan Dr Febri Yulika dan beberapa jajaran di ISI Padang Panjang. Dalam pertemuan tersebut, Mahyeldi langsung menginstruksikan kepada Sekda Prov Sumbar untuk mengupayakan berbagai langkah yang ada dalam kewenangan pemda untuk memberikan dukungan maksimal bagi terwujudnya kampus di Tarok City.

Inilah gerak cepat yang mewarnai perjalanan awal Dr Febri Yulika dalam memimpin ISI Padang Panjang. Bahkan sebelum serah terima jabatan, ia sudah mengadakan pertemuan dengan Gubernur dan langsung secara spesifik membahas tentang pembangunan di Tarok City.

Terkahir Gubernur berharap ISI Padang Panjang di bawah kepemimpinan Dr Febri Yulika akan lebih banyak memainkan peran bagi pelestarian budaya, dan pengembangan ekonomi kreatif di Sumatera Barat.

Acara hari itu juga diwarnai dengan penampilan karya seni dan penyerahan cinderamata serta serah terima jabatan selaku ketua Dharma Wanita. (rilis)