REKTOR HIMBAU CIVITAS ISI PADANG PANJANG BERQURBAN DI KAMPUNG HALAMAN

Padang Panjang– Pandemi Covid 19 memang berdampak besar bagi kehidupan masyarakat, termasuk dalam menyambut lebaran Idul Adha tahun ini. Krisis menjadi alasan kenapa gairah ibadah qurban kali ini terlihat lesu di berbagai tempat. Hal ini juga dirasakan di lingkungan civitas akademika ISI Padang Panjang. “Tahun lalu kita masih mampu menyediakan qurban sebanyak 6 ekor sapi. Tapi tahun ini sama sekali kosong,” kata pengurus masjid kampus ISI Padang Panjang, Dr. Sahrul.

Dijelaskan Sahrul, faktor yang menyebabkan tidak adanya qurban di masjid ISI Padang Panjang tidak terlepas dari situasi kampus sendiri. “Sekarang kita sedang liburan, dan sebelumnya juga kita terapkan work from home. Otomatis, banyak di antara kita yang dosen atau ASN kampus ini berada di kampung halaman masing-masing,” sebutnya. Faktor lain adalah kondisi ekonomi masyarakat yang memang sedang di titik lemah. “Jamaah yang bukan bagian dari civitas akademika kita juga banyak berperan pada qurban tahun-tahun sebelumnya. Nah, sekarang sepertinya mereka sangat merasakan dampak ekonomi akibat pandemi ini, sehingga mereka tidak turut berqurban,” katanya.

Sahrul menambahkan, sebagian jamaah yang ingin berqurban akhirnya diarahkan untuk ikut daftar di mushola terdekat. “Karena tidak mencukupi, kami akhirnya arahkan jamaah yang ingin berqurban untuk ikut daftar di mushola sekitar kampus saja,” kata Sahrul.

Rektor ISI Padang Panjang Prof. Dr. Novesar Jamarun, MS. menghimbau agar civitas akademika dapat menyalurkan qurbannya di kampung mereka masing-masing. “Bagi yang sanggup, kami berharap tetap berqurban. Kan tidak harus di masjid kampus. Kalau sedang berada di kampung masing-masing, silahkan berqurban di sana. Dengan begitu, kita tetap bisa berbagi dengan sesama,” kata rektor.

Terkait pelaksanaan ibadah shalat Idul Adha, rencananya akan tetap dilaksanakan di masjid ISI Padang Panjang. “Panitia kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk menghubungi ustadz yang akan menjadi khatib,” terang rektor. Untuk mengantisipasi penyebaran covid 19, protokol dipastikan akan diterapkan secara ketat pada pelaksanaan ibadah tersebut. “Kita sudah siapkan disinfektan, sabun, dan hal-hal lain yang dibutuhkan. Kami berharap jamaah dapat membawa perlengkapan ibadah sendiri dari rumah, seperti tuntunan yang sudah disampaikan pemerintah pada masa new normal ini,” katanya.

Lebih jauh rektor menjelaskan semangat berqurban di ISI Padang Panjang sudah dibudayakan lewat program donasi rutin. “Kita punya program Jum’at Berbagi, di mana ASN kampus kita ajak untuk berdonasi setiap Jum’at. Hasil donasi itu kita jadikan makanan yang dibagikan secara gratis bagi yang membutuhkan,” katanya. Terkait Covid 19, ISI Padang Panjang juga mengumpulkan sumbangan yang akhirnya digunakan untuk pembuatan masker gratis bagi masyarakat. “Qurban adalah sebuah semangat. Semangat yang tidak hanya dihidupkan sehari ketika Idul Adha itu saja, tetapi justru dijadikan sebagai semangat harian kita. Islam mengajarkan kita untuk membangun kepekaan sosial dalam ibadah seperti ini,” sebut rektor. (Fadhli-Humas)