New Normal menjadi keharusan demi keberlangsungan proses kerja di ISI Padang Panjang. Untuk itu, perguruan tinggi seni tertua di Sumatera ini menyiapkan diri sejak awal. Rektor ISI Padang Panjang Prof Novesar Jamarun mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan pada jajaran rektorat terkait untuk menyediakan berbagai perlengkapan yang diperlukan.
“New Normal tak bisa kita elakkan. Kita harus terus menggulirkan aktifitas kerja dengan strategi khusus sesuai dengan protokol kesehatan. Dan itu menuntut persiapan yang tidak main-main,” sebut reektor kepada media Rabu (10/6). ISI Padang Panjang menyiapkan wastafel di setiap tempat serta handsanitizer di setiap areal masuk. “Menjaga kebersihan adalah ha terpenting yang harus kita perhatikan. Apalagi, nanti dosen dan pegawai akan kembali dari kampung mereka masing-masing. Tentu setiap individu dintutut untuk memastikan kebersihan pribadi sebelum berinteraksi di dalam kampus,” sebut rektor.
Rektorat juga menerapkan kebijakan pengukuran suhu tubuh di gerbang kampus. “pegawai atau dosen yang ditenggarai sedang menderita demam atau flu, nanti akan disuruh untuk melakukan pengecekan langsung ke rumah sakit. Atau kita akan panggil pihak rumah sakit untuk menjemput yang bersangkutan,” katanya.
Untuk para pegawai yang bekerja di kantor, rektorat akan menyediakan vitamin. “Imunitas menjadi salah satu kunci. Para pegawai kita yang bekerja di kantor akan bekerja sesuai dengan jadwal seharusnya. Itu menuntut kesiapan imunitas dan stamina. Makanya kita support mereka dengan vitamin yang memadai,” katanya.
Untuk proses belajar mengajar menurut rektor masih akan dilakukan secara daring. “Begitu juga dengan ujian. Jadi ini adalah tahap awal saja dulu, kita mencoba untuk menerapkan new normal dalam skala kecil khusus bagi yang bekerja di kampus dulu, tetapi bukan belajar mengajar,” sebutnya. (rilis)