“Menggabungkan Seni, Ilmu, dan Wirausaha: Kuliah Umum Inspiratif dengan Mantan Wapres Yusuf Kalla di ISI Padangpanjang”

Padangpanjang, – Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang merayakan momen bersejarah ketika Mantan Wakil Presiden (Wapres), Dr. (HC) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, seorang tokoh inspiratif, hadir untuk memberikan kuliah umum dengan tema “Elaborasi Visi ISI dalam Menghasilkan Ilmuwan dan Entrepreneur Berbasis Seni Budaya.” Acara ini menjadi sorotan utama, sebelumnya disambut dengan antusiasme oleh Rektor ISI Padangpanjang, di Gedung Hoerijah Adam, Sabtu (4/11)

Jusuf  Kalla, yang telah terkenal sebagai sosok yang menggabungkan seni, ilmu, dan kewirausahaan dalam karirnya, memberikan kuliah umum yang memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya menggabungkan elemen-elemen ini untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas. Kuliah umum ini menjadi wadah bagi mahasiswa ISI Padangpanjang dan masyarakat umum untuk memahami peran seni budaya dalam menciptakan ilmuwan dan entrepreneur yang sukses.

Rektor ISI Padangpanjang, Dr. Febri Yulika,S.Ag.,M.Hum, menyambut kedatangan Jusuf Kalla dengan penuh semangat. Dalam sambutannya, Rektor menggarisbawahi pentingnya kerjasama antara seni dan ilmu pengetahuan serta bagaimana ISI Padangpanjang, sebagai lembaga pendidikan seni terkemuka, berperan penting dalam mempersiapkan generasi masa depan yang dapat menggabungkan kecakapan seni dengan pemahaman mendalam akan ilmu pengetahuan dan kewirausahaan.

Kuliah umum ini membawa pesan bahwa seni budaya tidak hanya tentang ekspresi kreatif, tetapi juga tentang menginspirasi perubahan dan menciptakan peluang. Jusuf Kalla berbagi pengalaman pribadinya dan pandangannya tentang bagaimana seni budaya dapat menjadi dasar yang kuat untuk membangun ilmuwan dan entrepreneur yang sukses.

Pada paparannya, Jusuf Kalla mengatakan kepada ratusan mahasiswa yang hadir memenuhi gedung pertunjukan tersebut, untuk mempunyai seni yang memiliki nilai tambah dan nilai pasar yang tinggi. Agar di samping menciptakan seni, juga menciptakan entrepreneur seni yang lahir di kampus seni satu-satunya di Sumatera ini.

“Semua posisi harus memiliki seni. Seperti saya menjadi Wapres dulu juga butuh seni. Beliau juga menceritakan, awal bertemu dengan Ibu Mufidah berawal dari seni juga.  Ia mencintai seni, saya mencintainya yang cinta seni. Tanpa seni kehidupan akan hambar,” ujarnya.

Tentu saja, acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk mendengarkan cerita inspiratif, tetapi juga untuk menginspirasi tindakan nyata. Mahasiswa kuliah umum ini diajak untuk berinteraksi dan merenungkan cara mereka dapat menggabungkan seni, ilmu pengetahuan, dan wirausaha dalam upaya mereka untuk mencapai keberhasilan pribadi dan berkontribusi pada masyarakat.

Kuliah umum ini adalah salah satu langkah penting dalam menjembatani kesenian, ilmu, dan kewirausahaan, menciptakan semangat inovasi, dan membantu ISI Padangpanjang mencapai visi dan misinya. Acara ini tidak hanya menggugah pikiran, tetapi juga memberikan pandangan baru tentang peran seni budaya dalam dunia pendidikan dan bisnis.

Acara kuliah umum ini adalah bukti konkret bahwa ISI Padangpanjang selalu berusaha untuk menjembatani kesenian dengan dunia bisnis, menciptakan lingkungan yang mendukung mahasiswa dalam menjalani perjalanan pendidikan mereka, dan menjadi ilmuwan serta entrepreneur berbasis seni budaya yang berpengaruh.

Bersama-sama, kita dapat merangkul seni budaya sebagai fondasi untuk menghasilkan ilmuwan dan entrepreneur masa depan yang memimpin perubahan positif dalam masyarakat. Kuliah umum oleh Jusuf Kala di ISI Padangpanjang adalah langkah pertama menuju visi ini, menggugah semangat dan menciptakan peluang bagi semua yang berpartisipasi.

Selanjutnya beliau juga berharap kepada dosen-dosen ISI untuk selalu memberikan ilmu yang terbaik untuk mahasiswanya. Agar menghasilkan pelaku seni yang berjiwa entrepreneur.

“Seni adalah awal dari semua peristiwa kehidupan. Banggalah memiliki jiwa seni karena seni sebagai pemersatu bangsa,” tuturnya lagi.

Terakhir, pada kesempatan tersebut mantan wapres ke-10 dan 12 itu juga membuka secara langsung rangkaian kegiatan Dies Natalis ISI ke-58.