MELESTARIKAN KEBUDAYAAN LOKAL DENGAN MELIHAT PENGRAJIN TENUN DI PANDAI SIKEK

Sabtu, 11 November 2023, Dalam upaya untuk melestarikan kebudayaan lokal yang kaya, Mahasiswa PMM 3 Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang meluncurkan inisiatif kunjungan ke desa Pandai Sikek, yang terkenal sebagai pusat produksi tenun tradisional Minangkabau. Kegiatan ini bertujuan untuk mendokumentasikan, memahami, dan merayakan warisan budaya yang terkandung dalam keterampilan tenun yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Sebanyak 19 peserta pertukaran mahasiswa merdeka 3 inbound Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang berkumpul di Pandai Sikek, sebuah desa yang terletak di Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Mereka tidak hanya hadir sebagai peserta tetapi juga sebagai pencari ilmu dalam acara pertukaran mahasiswa yang bertujuan untuk mengenal lebih dekat seni dan budaya khas Sumatera Barat, khususnya kain tradisional terkenal, songket.

Pandai Sikek dipilih sebagai lokasi karena desa ini dikenal sebagai pusat produksi kain songket yang memesona. Dalam kegiatan ini, mereka mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari Pak Eridal, seorang ahli dalam pembuatan kain songket yang juga pemilik dari Dal Songket, sebuah usaha kecil yang terkenal akan karya-karyanya.

Dalam kegiatan ini, terdapat 11 peserta wanita dan 8 peserta pria. Mereka mendapatkan pengenalan mendalam tentang proses pembuatan kain songket, mengenal berbagai jenis motif, dan mengerti nilai filosofi serta sejarah di balik setiap kain yang tercipta. “Hal yang paling menarik adalah bagaimana setiap benang dijalin dengan kesabaran tinggi hingga membentuk sebuah karya indah,” ujar salah satu peserta.

Pembimbing PMM 3 ISI Padangpanjang, Naufal,M.Par, menyampaikan, “Langkah selanjutnya adalah mengampanyekan pendekatan edukatif, memperkenalkan seni tenun kepada lebih banyak orang, dan mendorong kolaborasi antara mahasiswa, komunitas, dan pemerintah setempat. Dengan cara ini, kita dapat merangsang minat dan apresiasi terhadap kebudayaan lokal.”

Ia menjelaskan bahwa ” kunjungan ke Pandai Sikek oleh mahasiswa ISI Padangpanjang merupakan contoh konkret dari keterlibatan aktif dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Semoga upaya ini akan memicu perhatian lebih lanjut terhadap keberlanjutan dan keindahan tradisi tenun Minangkabau”, jelasnya

Dalam rangka melestarikan kebudayaan lokal seperti tenun Minangkabau bukan hanya tentang mempertahankan tradisi, tetapi juga tentang menjaga identitas dan keberlanjutan komunitas. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mendukung pengrajin lokal, mendorong pelestarian keterampilan tradisional, dan membuka peluang ekonomi di tingkat lokal, ungkapnya

Terakhir disampaikan ,bahwa mahasiswa dapat melihat secara langsung proses pembuatan tenun dan mendengarkan cerita dari para pengrajin membuat saya merasa lebih dekat dengan warisan budaya kita. Saya percaya bahwa dengan memahami dan menghargai keterampilan ini, kita dapat berperan dalam melestarikan dan mempromosikan keindahan tradisi kita.