Tubuh dan Bunyi dalam Ranah Penciptaan Musik Baru

Agenda rutin Ota Rabu Malam yang digagas HMJ Prodi Karawitan pada hari Rabu tanggal 26 Februari 2020, mengusung tema “Tubuh dan Bunyi” sebagai narasumber M.Hario Efenur dengan moderator Indra Arifin. Diskusi yang berlangsung menarik yang dilaksanakan di depan Prodi Seni Karawitan yang dihadiri oleh dosen dosen dan civitas akademika ini memberikan rangsangan kepada mahasiswa dalam berkreatifitas dalam penciptaan musik.

M Hario Efenur yang juga sebagai pimpinan Kelompok Musik Canda Suara mempresentasikan sebuah metode dalam penciptaan musik yang sudah digeluti sejak tahun 2016. Mengeksplorasi Tubuh dan Bunyi adalah salah satu cara yang dilakukan M Hario Efenur dengan Kelompok Canda Suaranya. Tubuh dijadikan sebagai sumber bunyi dengan segala kemungkinan, bagaimana sumber bunyi tersebut bisa dikemas dalam jalinan estetik bunyi,bagaimana memaksimalkan potensi tubuh dalam proses kreatif , seperti pepatah Minangkabau ‘indak barangok kalua badan” artinya aktifitas tubuh sangat penting, ketika digarap dalam bentuk audio dan audio visual, dengan komunitas Canda suara M Hario Efenur memberikan sebuah penawaran dan gagasan bentuk pertunjukan komposisi musik baru. Kesimpulan yang ispiratif disampaikan pada akhir diskusi malam tadi dari narasumber yaitu, “kalau anda gelisah maka berkarya lah, berkarya tidak selalu terikat dengan apa yang sudah dipelajari dalam proses perkuliahan, ada cara dan metode lain yang bisa dilakukan carilah perbedaan jangan cari persamaan. Berkaryalah karena dengan berkarya anda akan menemukan sebuah kepuasan bathin dalam hidup.

Ota Rabu Malam yang dihadiri oleh civitas akademika dan dosen dosen juga memberikan apresiasi dari hasil diskusi ini, seperti dalam tanggapan M Halim Komposer sumatera Barat yang juga sebagai Ketua Prodi Seni Karawitan mengatakan, “sumber bunyi yang ada pada tubuh sangat menarik untuk dijadikan inspirasi penciptaan, apalagi sumber ini di digarap berdasarkan kearifan lokal Minangkabau  seperti hadirnya dendang Mingkabau yang digarap dalam kemasan kompositoris yang menarik”. Sedangkan Susandra Jaya sebagai pengamat/komposer juga sebagai dosen Prodi Seni Karawitan yang selalu hadir dalam kegiatan dan aktifitas mahaiswa ini mengatakan, “aliran atau gendre yang digagas Canda Suara adalah salah satu alternatif dari banyaknya aliran yang searah atau uru uruan (saling meniru) pada dunia kreatifitas, canda suara mencoba memberikan penawaran yang berbeda dan tidak terpengaruh terhadap musik kebanyakan. Konsistensi dan keteguhan M Hario Efenur alias Uncu ini dalam menyampaikan pesan melalui komposisi musikpatut diapresiasi bersama. Indra Arifin alumni karawitan dan dosen Fotografi yang bertindak sebagai moderator dalam diskusi kali ini memberikan kesimpulan, bahwa apa yang dilakukan Canda Suara dalam ranah kekaryaan merupakan sebuah perjuangan dalam membuka ruang baru dalam kretifiatas penciptaan musik.

Ota Rabu Malam yang dilaksanakan malam tadi juga dihadiri oleh Sriyanto sebagai Pembimbing HMJ, Syahri Anton, Elizar dan Zulfahmi, dosen yang aktif dalam kekaryaan dan penelitian musik nusantara ini sangat mendukung aktifitas mahasiswa dalam mengembangkan dan menggali potensi diri dalam bentuk diskusi dan pertunjukan bersama ini. Diharapkan dengan seringnya aktifitas ini dilakukan akan memberikan dampak yang luar biasa pada Prodi Seni Karawitan dan ISI Padangpanjang. (HMJ Karawitan)