Pentas Seni Fakultas Seni Pertunjukan ISI Padang Panjang Meriahkan Festival Besurek Bengkulu

Padangpanjang, Fakultas Seni Pertunjukkan menampilkan empat karya yang berhasil memeriahkan Festival Besurek Bekngkulu pada Selasa (24/8). Apresiasi penonton sangat meriah usai pementasan mereka.

Dalam rangka melestarikan dan menjaga budaya Minangkabau Prodi Seni Karawitan menampilkan komposisi karawitan bertajuk “Galuik Batingkah” karya Firman, S.Sn., M.Sn. Konsep karya yang dibuat berangkat dari tradisi yang diaransemen kembali dalam bentuk baru/populer. melalui musik tradisi dengan instrumen talempong, canang, gong,dan tambua.

Sementara itu, Lagu Wolfgang Amadeus karya Mozart, dan lagu Botoi-Botoi Karya N.N yang merupakan lagu daerah Bengkulu yang diaransemen oleh Hadaci Siddik, S.Sn., M.Sn. ditampilkan oleh Program Studi Seni Musik. “Karyanya menggunakan format string quarted dalam menggarap karya komposer zaman klasik Mozart Wolfgang Amadeus dengan judul engklenah musik.

Menurut M. Fauzan, salah seorang pemain musikalisasi puisi mengatakan, konsep karya yang berangkat dari puisinya Sulaiman Juned dan komposisi musiknya diaransemen oleh Dharminta Soeryana merupakan kerja kreatif antara mahasiswa teater dengan dosen. Karya ini menceritakan tentang kejadian galodo /banjir bandang yang terjadi di Batusangkar, Sumatera Barat.

Pertunjukan pembuka dalam Festival Besurek yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Bengkulu dari Prodi Seni Tari dengan tajuk “Koyah Rang Awak”, dengan koreografer Arif Budiman. Tari ini berangkat dari tari tradisi bujang sembilan yang berasal dari daerah Paninjauan, Tabu Baraie, Kabupaten Tanah Datar.

Sumber pengembangan gerak terdiri dari gerak koyah, lapiah jarani dan gerak padah. Pengembangan tarian ini diolah berdasarkan elemen – elemen komposisi tari terutama dari elemen gerak, ruang, waktu dan tenaga. Tarian kreasi ini menggambarkan kebersamaan masyarakat nagari Paninjauan dalam aktivitas kehidupannya sehari – hari.

Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Padangpanjang, Ferry Herdianto, S.Sn., M.Sn mengatakan, pentas di luar kampus dari mahasiswa-mahasiswa empat Program Studi ini, merupakan ajang kreativitas dan pagelaran Fakultas Seni Pertunjukan. Beliau mengatakan adanya event bergensi Festival Besurek membuat Bengkulu menjadi pilihan untuk pertunjukan Fakultas Seni Pertunjukkan. Apalagi, antusias masyarakat Bengkulu dalam mengapresiasi pertunjukan seni sangat tinggi.

Karya-karya yang ditampilkan ada yang berangkat dari lokalitas Minangkabau. Sementara Budaya Minang dan Bengkulu hampir sama, selanjutnya rata- rata mahasiswa  ISI Padang Panjang yang turut serta kali ini juga  berasal dari Bengkulu ujar Ferry.

“Setelah pertunjukan selesai diharapkan minat masyarakat khususnya Bengkulu dapat meningkat  dan tetap memilih kampus ISI Padang Panjang sebagai tempat menuntut ilmu seni dan budaya. Sehingga lima Program studi yang ada di Fakultas Seni Pertunjukan semakin di minati oleh Masyarakat Bengkulu,” harapnya. (Humas)