Kontribusi Mahasiswa ISI Padangpanjang dalam KKN-PPM Terpadu Tuah Sakato: Membawa Harapan dan Perubahan di Pasaman Barat

Dalam dunia yang semakin kompleks dan dinamis, peran pendidikan tinggi tak hanya terbatas pada memberikan pengetahuan akademis kepada mahasiswa, tetapi juga bertugas untuk melahirkan individu-individu yang tanggap dan proaktif terhadap isu-isu sosial yang tengah berkembang. Salah satu bentuk implementasi langsung dari misi pendidikan adalah melalui program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), di mana mahasiswa terjun langsung ke masyarakat untuk memberikan kontribusi nyata dalam memecahkan permasalahan yang ada, demikian disampaikan Koordinator Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Susandrajaya, S.Sn.,M.Sn diruang kerjanya. (20/08/2023)

Tahun ini,  lima perwakilan mahasiswa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang berkesempatan untuk turut serta dalam KKN-PPM Terpadu Tuah Sakato yang diselenggarakan di Pasaman Barat. Kelima mahasiswa ini tidak hanya diangkat sebagai duta dari ISI Padangpanjang, tetapi juga dipilih melalui proses seleksi yang ketat untuk mewakili institusi mereka dalam program ini. Pilihan ini merupakan kehormatan tersendiri, mengingat program tersebut merupakan bagian dari kerjasama antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sumatera Barat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari (DPMN) Pasaman Barat, serta melibatkan 11 perguruan tinggi di Sumatera Barat. Program KKN-PPM Terpadu Tuah Sakato memiliki misi penting, yaitu menangani berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan nagari di Pasaman Barat. Pada tahun tersebut, isu utama yang diangkat adalah “Penanggulangan Stunting,” yang menjadi fokus program pemerintah pusat.

Kelima mahasiswa , lanjut Susandra adalah yang terpilih  menjadi perwakilan mahasiswa KKN-PPM Terpadu Tuah Sakato di Pasaman Barat memiliki latar belakang, keahlian, dan semangat yang beragam, tetapi mereka bersatu dalam tujuan yang samayaitu  memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dan berperan dalam penanggulangan stunting. Berikut nama mahasiswa tersebut  adalah 1. Rizki Wahyu Arif H penempatan Nagari Parik, Kecamatan Koto Balingka, 2. Repi Agusman penempatan Nagari Sasak, Kecamatan Ranah Pasisia, 3.Rostati Khadijah Batubara penempatan Nagari Katiagan, Kecamatan Kinali, 4. Imam M Alazis penempatan Nagari Sungai Aua, Kecamatan Sungai Aua, 5. Sri Nurul Fadhila penempatan Nagari Kapa, Kecamatan Luhak Nan Duo, ungkapnya.

 

Susandra menambahkan, “KKN-PPM Terpadu Tuah Sakato merupakan program yang mencakup berbagai bidang keilmuan, dengan tujuan utama untuk mendukung penanggulangan stunting melalui pendekatan holistik. Program ini berfokus pada berbagai aspek, seperti edukasi, pemeriksaan kesehatan, demonstrasi dapur sehat, kunjungan keluarga rawan stunting, pergerakan massa untuk PHBS dan pangan, kampanye bahaya stunting, pembuatan video dokumenter edukasi stunting, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan penggerakan UMKM. Melalui program ini, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya kesehatan dan gizi, serta mampu mengembangkan ekonomi dan keterampilan secara berkelanjutan”, jelasnya.

Para mahasiswa perwakilan dari ISI Padangpanjang memiliki keunggulan tambahan yang unik dalam pelaksanaan program KKN-PPM Terpadu Tuah Sakato. Dengan latar belakang di bidang seni dan budaya, mereka memiliki potensi untuk menghadirkan pendekatan kreatif dan inovatif dalam penyampaian pesan-pesan penting kepada masyarakat. Mahasiswa dari Fakultas Seni Pertunjukan, misalnya, menggunakan tarian dan nyanyian sebagai media edukasi bagi anak-anak, remaja, dan lansia dalam sosialisasi PHBS dan senam jantung sehat. Bahkan, beberapa mahasiswa menciptakan mars dan himne nagari sebagai kontribusi bidang seni budaya untuk nagari tempat pelaksanaan program.

Selain itu, mahasiswa dari Fakultas Seni Rupa dan Desain membawa kepiawaian mereka dalam mendesain dan membranding produk UMKM. Dengan pendekatan desain yang kreatif, mereka mampu membantu masyarakat meningkatkan ekonomi melalui promosi produk yang lebih menarik dan terjangkau. Bahkan, mereka juga menciptakan film dokumenter yang menggambarkan kehidupan masyarakat dan produk-produk UMKM dalam cara yang menarik, berkontribusi pada promosi dan perkembangan ekonomi.

Dalam durasi 40 hari kehadiran mereka, mahasiswa ISI Padangpanjang tidak hanya memberikan kontribusi yang kreatif dan bermakna bagi masyarakat Pasaman Barat, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi diri mereka sendiri. Melalui interaksi dan pelibatan langsung dengan masyarakat, mereka belajar tentang realitas sosial dan tantangan nyata yang dihadapi oleh masyarakat. Pengalaman ini, tanpa diragukan lagi, akan membentuk pemahaman yang lebih dalam tentang tanggung jawab sosial dan peran mereka sebagai agen perubahan di masyarakat.

Prestasi dan kontribusi yang dihasilkan oleh mahasiswa ISI Padangpanjang tidak hanya terlihat oleh masyarakat setempat, tetapi juga mendapatkan apresiasi dari para pihak yang terlibat dalam program KKN-PPM Terpadu Tuah Sakato. DPMD Sumatera Barat, yang diwakili oleh Bapak Nazif, dan DPMN Pasaman Barat, yang diwakili oleh Bu Mimin, sangat menghargai kontribusi yang diberikan oleh para mahasiswa ini. Meskipun jumlah mahasiswa yang terlibat dari ISI Padangpanjang terbilang sedikit, namun dampak yang mereka ciptakan begitu signifikan. Kehadiran mereka memberikan semangat dan gairah baru dalam menggali kreativitas serta solusi-solusi unik dalam penanggulangan stunting dan pengembangan masyarakat.

 

Pak Nazif, dalam sebuah pernyataan, mengungkapkan keinginan DPMD Sumatera Barat untuk meningkatkan jumlah mahasiswa yang terlibat pada tahun-tahun mendatang. “Kami ingin dikirimkan 10 orang karena kontribusi mereka sangat merangsang gairah kreativitas kelompoknya,” ujarnya dengan antusias. Apresiasi dan dukungan ini menjadi dorongan bagi mahasiswa ISI Padangpanjang untuk terus memberikan yang terbaik dan menjadikan pengalaman KKN-PPM ini sebagai pijakan untuk keterlibatan lebih aktif dalam masyarakat dan pembangunan lokal.

Menyikapi pernyataan DPMD Sumatera Barat tersebut, Susandrajaya, S.Sn., M.Sn, yang menjabat sebagai Ketua Pelaksana KKN ISI Padangpanjang tahun 2023 dan sekaligus Koordinator Pusat Pengabdian Masyarakat bersama dengan Nofrial, S.Sn., M.Sn yang bertugas sebagai Sekretaris LPPM yang juga sebagai dosen pendamping Program KKN terpadu, dengan tulus mengungkapkan penghargaan yang mendalam terhadap kontribusi yang telah diberikan oleh kelima mahasiswa perwakilan dari ISI Padangpanjang dalam pelaksanaan KKN Terpadu tahun ini. Kami merasa terhormat dan berterima kasih atas apresiasi yang diberikan atas hasil kerja keras mereka.

Sehubungan dengan permintaan dari DPMD Sumatera Barat mengenai peningkatan kuota mahasiswa yang terlibat dalam program KKN-PPM Terpadu di tahun-tahun mendatang, Susandrajaya, S.Sn., M.Sn menyampaikan bahwa kami akan segera merujuk permintaan ini kepada pimpinan kami. Dalam rangka mengakomodasi usulan ini, kami berjanji untuk melakukan upaya komunikasi yang intens, agar penambahan kuota dapat direalisasikan dan bisa memperluas dampak positif yang dihasilkan oleh program KKN-PPM Terpadu demi kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa.

Misi mahasiswa perwakilan dari ISI Padangpanjang dalam KKN-PPM Terpadu Tuah Sakato di Pasaman Barat telah berakhir setelah 40 hari. Namun, hasil dari usaha mereka tidak akan pudar begitu saja. Kontribusi yang mereka berikan, baik melalui pendekatan seni dan budaya maupun melalui pendekatan ilmu pengetahuan, telah memberikan sentuhan khusus dalam pelaksanaan program. Keberhasilan mereka menggambarkan bagaimana pendidikan dalam seni dan budaya dapat berperan dalam membentuk individu yang berdaya, peka terhadap isu-isu sosial, dan mampu memberikan solusi kreatif.

Sebagai institusi pendidikan tinggi, ISI Padangpanjang dengan bangga menyaksikan prestasi para mahasiswanya yang telah memberikan kontribusi positif dalam pengembangan masyarakat dan penanggulangan stunting. Prestasi ini juga memperkuat visi institusi dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kepekaan sosial, profesionalisme, dan integritas tinggi. Melalui program KKN-PPM Terpadu Tuah Sakato, ISI Padangpanjang telah membuktikan bahwa seni dan budaya bukan hanya merupakan bentuk ekspresi kreatif, tetapi juga merupakan alat yang kuat dalam merangsang perubahan sosial yang berarti. (rilis)