DEMI KEPARIWISATAAN SUMBAR, REKTOR ISI SIAP KERAHKAN SDM TERBAIK

Padang Panjang– Pakar pariwisata Sumbar Zuhrizul Senin (28/) berkunjung ke Institut Seni Indonesia Padang Panjang. Ia didampingi oleh ketua Sumbar Kreatif Yulvialdi Adek dan Akademisi ISI Padang Panjang yang juga penggiat wisata budaya Muhammad Fadhli. Dalam kunjungan tersebut, Zuhrizul yang membidangi pengembangan pariwisata dan industri kreatif di tim Percepatan Pembangunan Sumbar Madani langsung disambut rektor Prof Novesar Jamarun.

Zuhrizul menjelaskan bahwa banyak kerjasama yang dapat dilakukan antara ISI Padang Panjang, pemerintah Provinsi Sumbar dan praktisi pariwisata. “Ada banyak kelompok sadar wisata yang tengah dibina saat ini. Perlu ada sentuhan ISI Padang Panjang kepada mereka agar mereka tidak hanya menjual alam, tetapi juga karya kreatif mereka,” katanya. Zuhrizul menyebutkan, saat ini di masa pemerintahan gubernur Mahyeldi Ansyarullah, sektor pariwisata diarahkan untuk membangun tiga pusat wisata Favorit. “Misalnya saat ini kita sedang fokus dengan pembangunan kawasan Gunuang Talang. Viewnya nanti danau kembar. Sementara disana kita juga bangun amphy teater kelas asia. Pastinya itu butuh sentuhan ISI Padang Panjang,” katanya.

ISI Padang Panjang juga diharapkan untuk lebih banyak terlibat dalam pembinaan kelompok-kelompok seni di tengah masyarakat, yang pada akhirnya akan turut mendukung pengembangan pariwisata di daerah-daerah. “Kami sudah upayakan agar pariwisata dan seni ini terkait langsung. Di tempat saya (Lawan park-red) itu sudah berjalan lama. Buktinya, tamu suka dan senimannya pun bersemangat,” sebutnya.

Rektor menyambut baik harapan Zuhrizul. Menurutnya, ISI Padang Panjang memang sudah menjalin memorandum of understanding dengan Pemperintah Provinsi. Tapi itu baru pada tataran Dinas-dinas. “Yang kita harapkan ada jalinan dengan kepala daerah. Insyaallah kita siap bantu. Pemda butuh seni seperti apa, kami siapkan Sumber Daya Manusia terbaik,” katanya. Keseriusan rektor ini semata-mata mengingat bahwa ISI Padang Panjang adalah benteng terakhir seni budaya Minang.

Disinggung soal rencana pembangunan prodi kepariwisataan, rektor meng iyakan informasi tersebut. Menurutnya, prodi tersebut tengah diancang sehingga konsepnya benar-benar matang. “Kami akan arahkan penyelenggaraan pendidikan disana nanti untuk melibatkan para praktisi seperti saudara Zuhrizul dan Yulviadi ini,” terangnya.(rilis)