Dr. Nurhaida Nuri Mangkat, ISI Padang Panjang Berduka

ISI Padang Panjang kembali berduka. Salah seorang pensiunan staf pengajar senior Dr. Nurhaida Nuri mangkat pada Jum’at (15/7). Kepergian almarhumah meninggalkan duka mendalam bagi kalangan civitas akademika, terutama Prodi Teater, tempat Bu Ida (sapaan akrab Nurhaida Nuri) selama ini mengabdi.

Kaprodi Teater Dr Sulaiman Juned mengatakan, kabar meninggalnya Dr. Nurhaida Nuri begitu mendadak. “Terus terang kami cukup terkejut. Beliau adalah mantan dosen senior yang tentunya sangat kami hormati. Dedikasi beliau untuk mengajar sangat baik sehingga selama ini selalu menjadi motivasi bagi kami yang lebih muda dari beliau,” katanya.

Almarhumah kata Sulaeman pernah menjadi sekretaris Prodi Musik, sebelum akhirnya pindah home base ke Prodi Teater. “beliau adalah salah satu dosen awal yang mengajar sejak prodi teater berdiri pada tahun 1997. Jadi sosok beliau adalah salah satu saksi sejarah berdirinya prodi kami,” katanya.

Dr. Nurhaida Nuri merupakan alumni Universitas Negeri Jakarta (S3) yang spesifikasi keilmuannya adalah linguistik. Ilmu yang beliau ajarkan adalah bagian penting dalam kebahasaan, kesusasteraan hingga kajian naskah drama pada prodi Teater. “Kami sangat kehilangan. Selain seorang dosen bagi mahasiswanya, beliau juga merupakan kakak bagi kami. Tempat kami berbagi dan meminta pertimbangan tentang apa saja yang berkaitan dengan prodi Teater,” sebutnya.

Sementara itu, rektor ISI padang Panjang Prof Novesar Jamarun mengucapkan duka cita yang mendalam atas kepergian almarhumah. “memang almarhumah sudah pensiun pada waktu meninggal dunia. Tapi, peran beliau seperti juga pensiunan lainnya masih sangat kita butuhkan. Saran-saran dari para senior seperti beliau tentu sangat penting bagi perkembangan institusi kita,” sebutnya.

Rektor berharap, kepergian Dr. Nurhaida Nuri dapat diambil hikmahnya bagi semua civitas akademika. “Bahwa maut adalah sesuatu yang pasti. Semoga segala amal baik yang ditunjukkan lewat pengabdian luar biasa almarhumah pada ISI Padang Panjang tercinta dapat menjadi “sitawa sidingin” di alam barzah,” do’a rektor. (rilis)