REKTOR MUDA DENGAN VISI JAUH KE DEPAN

Jakarta— Serah terima jabatan rektor ISI Padang Panjang dari Pejabat lama Prof Novesar Jamarun kepada pejabat baru Dr Febry Yulika dilaksanakan pada 21 Desember 2022 lalu menjadi momen bersejarah bagi perguruan tinggi seni tertua di pulau Sumatera. Betapa tidak, pelantikan tersebut menandakan telah usainya 2 periode kepemimpinan Pak Ong (sapaan akrab Prof Novesar Jamarun) dan dilanjutkan oleh Pak Febry (sapaan akran Dr Febry Yulika) yang berusia relatif sangat muda. Dalam catatan Humas ISI Padang Panjang, Dr Febry Yulika adalah pejabat termuda yang dilantik sebagai pimpinan tertinggi dari seluruh rektor sebelumnya.
Serah terima jabatan sendiri dilaksanakan di gedung Kemendikbud ristek, langsung dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Ir. Suharti, M.A, P.Hd. Rektor baru dilantik bersamaan dengan pelantikan sejumlah rektor dan pejabat tinggi lainnya di lingkungan Kemendikbudristek. Dalam kata sambutannya Sekjen mengatakan bahwa tugas pertama para rektor dan pejabat tinggi yang dilantik hari itu adalah untuk menjamin kesinambungan program merdeka belajar.

“Sudah tiga tahun kita melaksanakan program merdeka belajar. Dan hasilnya sudah sama-sama dapat dilihat sertakan dirasakan oleh masyarakat. Bapak dan ibu yang dilantik hari ini punya tugas untuk melanjutkan program terseut,” katanya. Tidak sekedar melanjutkan dalam artian meningkatkan kinerja masing-masing, tetapi kata Sekjen juga sekaligus menjamin bahwa progra merdeka belajar akan terus berkesinambungan di masa yang akan datang.

Perlu diakui, kata Ir. Suharti, bahwa pendidikan di Indonesia dalam berbagai riset yang pernah dilakukan memang masih harus dibenahi kualitasnya. “Perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan kualitas agar dapat dipastikan bahwa para lulusan punya kualitas. Tidak hanya untuk meningkatkan kualitas diri tetapi juga agar mereka dapat berkontribusi bagi kesejahteraan Indonesia,” seutnya.
Untuk itu, lanjutnya, penciptaan ekosistem pendidikan yang baik harus menjaadi perhatian terutama bagi para rektor yang dilantik. “pesan dari mendikbudristek, agar setiap rektor memastikan bahwa upaya pencegahan terhadap berbagai macam kekerasan, perundungan dan intoleransi di kampus-kampus dapat dilaksanakan dengan baik,” katanya.

Tahun 2023, 13 persen dari seluruh anggaran fungsi pendidikan (dari total sekitar Rp 612 triliun) dialokasikan untuk Kemendikbudristek. “Bapak Presiden telah menandatangani pengalokasian anggaran tersebut. Maka sudah menjadi tugas bagi kita bersama untuk bekerja sebaik-baiknya dan seakuntabel mungkin agar anggaran tersebut dapat termanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemajuan dunia pendidikan kita,” katanya.
Terakhir ditekankan agar perguruan tinggi dapat melaksanakan proses kolaborasi dengan berbagai pihak . “Kolaborasi yang sudah dilakukan dengan dunia usaha, pemerintah daerah dan organisasi non pemerintah selama ini terbukti telah sangat membantu peningkatan pendidikan tinggi kita. Ini harus kita pertahankan,” katanya.

Dr. Febri Yulika dikukuhkan sebagai rektor baru bersamaan dengan rektor dari 11 peguruan tinggi neegeri lainnya. Dan dari perguruan tinggi yang berkonsentrasi di bidang Seni dan Budaya, selain ISI Padang Panjang, rektor ISBI Aceh yang turut dilantik hari itu.
Usai pelantikan, Dr Febry Yulika ketika dihubungi mengharapkan agar seluruh elemen di ISI Padang Paanjang dapat mendukung pelaksanaan amanah dari kementrian, seperti yang disampaikan pada kata sambutan Sekjen diatas. “Kita benar-benar harus memperhatikan upaya peningkatan kualitas pendidikan. Selama menjabat, Prf Novesar Jamarun telah berhasil membuktikan bahwa ISI Padang Panjang dapat meningkatkan kualitasnya lewat perolehan akreditasi dan berbagai prestasi lainnya. Ini harus terus kita tingkatkan. Dan saya berharap banyak kepada semua jajaran dapat saling bekerjasama dengan baik, agar tujuan tersebut dapat diraih lagi dan lagi,” katanya.

Dr Febry Yulika bertekad, pada masa jabatannya ISI Padang Panjang akan semakin dekat pada pencapaian visi dan misi yang sudah digariskan. “Kita menyadari betul bahwa tenaga ilmuan dan tenaga profesional di bidang seni dan budaya saat ini sangat dibutuhkan Indonesia. Sebagai negara yang ditopang oleh industri kreatif, Indonesia menunggu kehadiran lulusan kita yang berkualitas dan kompeten pada bidangnya masing-masing. Maka dari itu, pikiran kita harus jauh maju kedepan, sebab persaingan di dunia industri kreatif secara global sangatlah ketat,” katanya.

Dr Febry Yulika juga berterimakasih kepada rektor yang lama atas pengabdian dan dedikasi selama ini terhadap ISI Padang Panjang. Ia juga berterimakasih atas amanat yang diembankan kepadanya. “Saya mohon dukungan dan do’a dari semua pihak agar amanah ini dapat diemban dengan baik demi kemajuan ISI Padang Panjang yang sangat kita cintai,” pungkasnya. (Fadhli/humas)