PACU KREATIFITAS SANTRI ISI PADANG PANJANG GELAR PELATIHAN KALIGRAFI

Selain sebagai sebuah wahana ekspresi, seni rupa juga menjadi wahana bagi dakwah. Tak ayal, dunia seni rupa juga ditekuni oleh para calon ahli agama masa depan yang mondok di berbagai pesantren di Indonesia. Untuk meningkatkan gairah para santri dalam menciptakan karya kaligrafi, baru-bari ini civitas akademika Insitntut Seni Indonesia Padang Panjang melaksanakan program pelatihan di Pondok Pesantren Thawalib Gunuang.

Hanafi, pimpinan tim dalam program pelatihan ini mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk mencetak santri yang bukan hanya ahli dalam al quran dan hadist, namun juga bisa menjadi seniman kaligrafi yang handal. “Alhamdulillah selama pelatihan dilaksanakan para santri tampak begitu antusias. Mereka sebenarnya juga sangat kreatif dalam melahirkan gagasan-gagasan estetik,” sebutnya.

Kegiatan pelatihan kaligarafi ini diikuti oleh santri dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Kegiatan ini dimulai dengan pemberian pengarahan mengenai kaligrafi islam yang kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan kaligrafi. Pada kesempatan ini santri juga diberi kesempatan membuat kaligrafi dengan bambu yang dipipihkan dan diberi tinta bak untuk membuat khat.Kahat yang digunakan adalah khat Kufi dan tsulus.Selanjutnya peserta juga akan membuat kaligrafi pada media triplek yang nantinya bisa dipajang di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu minggu dan diadakan dibulan oktober yang lalu.

Dari kegiatan ini para santri dilatih menjadi pribadi yang sabar, dan displin sehingga akan memberikan manfaat untuk masa depannya. Diakhir kegiatan pelatihan santri berhasil membuat beragam bentuk tulisan kaligrafi yang dilengkapi dengan ornamen hias yang menarik.

Rektor ISI Padang Panjang Prof Novesar Jamarun yang diwawancarai terpisah pada Senin (9/11) mengatakan, pelatihan terhadap para santri di pondok pesantren diharapkan menjadi sebuah gerbang kerjasama yang lebih luas lagi dengan lembaga pendidikan keagamaan. “Bahwa dunia kreatif harus ditumbuhkan dimana-mana. Bahwa misi kita tidak hanya mendidik mahasiswa tetapi juga menyebarluaskan spirit berkesenian hingga ke usia pra kuliah, itulah yang mendorong kita untuk terjun hingga ke sekolah dan pesantren seperti ini,” katanya.

Dalam memaknai program kampus merdeka, lanjut rektor, pihak ISI Padang Panjang memang terus mengupayakan kerjasama dengan sejumlah lembaga. “Platform kampus merdeka menuntut kita untuk terus menjalin kerjasama dengan banyak pihak, agar nantinya para mahasiswa kita bisa ditempatkan dalam rangka menimba ilmu dan pengalaman di luar kampus. Sekarang kita gelar pelatihan di pesantren, ada saatnya kita akan arahkan mahasiswa kita untuk menimba pengalaman mengajar disana,” sebutnya. (rilis)