SALURKAN BANTUAN DARI ISI, REKTOR MENANGIS DI PASBAR

Pasaman Barat– ISI Padang Panjang turut berduka atas musibah gempa yang meluluhlantakkan sebagian Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat beberapa waktu lalu. Untuk turut meringankan beban para korban, Rabu (16/3) upaya pengumpulan sumbangan oleh civitas akademika pun dilaksanakan. Diantaranya melalui infaq rutin sekali setiap jum’at, pengumpulan donasi dosen dan tenaga kependidikan, serta pengumpulan sumbangan oleh mahasiswa dari berbagai organisasi mahasiswa yang ada. Hasilnya, terkumpul sejumlah sumbangan yang diserahkan pada Rabu (16/3) lalu.

Rektor ISI Padang Panjang Prof Novesar Djamarun mengatakan, aksi pengumpulan sumbangan tersebut sudah dilaksanakan sejak hari pertama gempa terjadi. “Ada banyak korban yang kami dengan kehilangan nyawa, tempat tinggal serta tempat berusaha. Karena itu kami fikir adalah hal penting untuk sama-sama membangun kesadaran civitas akademika bahwa ini musibah yang membutuhkan kepedulian bersama. Karena itu kami gerakkan dosen dan mahasiswa untuk bersama berdonasi bagi para korban,” sebutnya.

Total bantuan yang disalurkan adalah paket kebutuhan harian sebanyak 100 paket terdiri dari sembako. Selain itu juga diserahkan uang sebesar Rp 20.240.000 melalui pihak kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman Timur. “Kami juga serahkan bantuan untuk mahasiswa kami yang terkena dampak bencana ini, yaitu mereka yang berasal dari Pasaman Barat. Jadi kami berharap mereka tidak terlalu shock sehingga mengganggu semangat kuliahnya,” kata rektor. Selain bantuan kebutuhan pokok dan uang, civitas akademika ISI Padang Panjang juga memberikan bantuan berupa pakaian bersih layak pakai.

Camat Tigo Nagari yang menerima langsung bantuan dari ISI Padang Panjang mengucapkan terimakasih kepada rektor dan rombongan yang datang hari itu. “Ini sangat berarti bagi kami dan seluruh warga yang terdampak. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban warga kami yang kondisinya asih belum pulih pasca gempa,” sebutnya. Rektor menekankan bahwa pihaknya siap menampung tamatan SMA yang berasal dari keluarga korban apabila mau melanjutkan pendidikan tinggi di ISI Padang Panjang, berikut dengan beasiswa untuk membiayai pendidikan mereka. “Kami tidak ingin karena bencana ini, anak-anak kita jadi surut niatnya untuk menggapai pendidikan tinggi. Ini harus kita perhatikan. Lewat program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) insyaallah mereka bisa dibantu,” sebutnya.

Rombongan juga mengunjungi kawasan Malampah yang terkena dampak terburuk akibat gempa lalu. Di kawasan ini, rektor bercakap dengan para korban. Wajah haru bahkan diiringi air mata rektor tampak mengiringi proses penyaluran. “Lewat kegiatan seperti ini, kita juga mengasah rasa kemanusiaan para mahasiswa. Makanya kita ajak pula mereka untuk turun ke lapangan,” sebut rektor. Rektorat juga berencana untuk mengirimkan mahasiswa yang akan ditugaskan sebagai relawan dalam memberikan trauma healing, terutama kepada anak-anak korban gempa. (rilis)