“Menggali Potensi Seni dan Budaya Lokal: Pembinaan Nagari Berbasis Industri Kreatif oleh ISI Padangpanjang di Tiga Kabupaten Sumatera Barat”

Pada akhir bulan Juni 2024, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang telah melaksanakan kegiatan pembinaan di tiga kabupaten di Sumatera Barat. Kegiatan ini melibatkan tiga tim nagari binaan yang terdiri dari tenaga ahli dan pelatih, yang masing-masing ditugaskan di Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota; Nagari Padang Laweh Selatan, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung; dan Nagari Kudu Gantiang Barat, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman. Pelaksanaan pembinaan ini berlangsung dari tanggal 22 hingga 24 Juni 2024.

Konsep Pembinaan LPPM ISI Padangpanjang

Pembinaan yang dirancang oleh LPPM ISI Padangpanjang bertujuan untuk menjadikan nagari-nagari binaan tersebut sebagai sentra seni budaya dan industri kreatif. Konsep ini sejalan dengan visi dan misi ISI Padangpanjang yang menjadikan seni budaya sebagai sumber pengkajian dan penciptaan seni. Hasil dari pengkajian dan pengembangan ini diwujudkan dalam bentuk hilirisasi melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.

Tim dan Program Pembinaan

Setiap tim yang dikirimkan ke nagari binaan terdiri dari dua tenaga ahli dan dua tenaga pelatih, yang dipilih berdasarkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan nagari dan program pemberdayaan masyarakat setempat. Berikut adalah uraian detail mengenai kegiatan dan tujuan dari masing-masing tim di tiga nagari binaan.

Nagari Sungai Kamuyang: Festival Anak Nagari

Tim yang bertugas di Nagari Sungai Kamuyang terdiri dari tenaga ahli Dr. Yusril. S.S., M.Sn dan Edi Satria, S.Sn., M.Sn (alias Mak Itam), serta tenaga pelatih Joni Iskandar (mahasiswa Prodi Seni Karawitan) dan Jennilva Magrilla (mahasiswa Prodi Seni Tari). Tim ini memiliki misi untuk mewujudkan sebuah agenda atau acara dalam bentuk Festival Anak Nagari Sungai Kamuyang. Festival ini bertujuan untuk menggali potensi nagari sehingga dapat menghasilkan berbagai materi budaya, seperti pawai budaya, seni pertunjukan, dan pameran kerajinan anak nagari.

Festival ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menampilkan dan mempromosikan kekayaan seni budaya lokal kepada masyarakat luas, serta menjadi ajang untuk meningkatkan keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan seni budaya. Selain itu, festival ini juga diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata yang dapat meningkatkan perekonomian lokal.

Nagari Padang Laweh Selatan: Seni Pertunjukan Randai dan Produk Anyaman Kreatif

Di Nagari Padang Laweh Selatan, tim yang bertugas terdiri dari tenaga ahli Admiral, S.Kar., M.Sn dan Kendal Malik, S.Sn., M.Ds, serta tenaga pelatih Abdul Aziz (mahasiswa Prodi Seni Karawitan) dan Muhammad Agil Hendra (mahasiswa Desain Produk). Tim ini dipilih berdasarkan potensi yang diharapkan dari nagari, yakni pembentukan materi seni pertunjukan randai untuk kemasan wisata dan pengembangan produk anyaman menjadi karya kreatif yang memiliki daya jual tinggi.

Seni pertunjukan randai merupakan salah satu bentuk seni tradisional Minangkabau yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Dengan dikemas sebagai atraksi wisata, seni pertunjukan ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, produk anyaman yang dikembangkan menjadi berbagai bentuk souvenir kreatif dapat memberikan nilai tambah dan daya saing yang lebih tinggi di pasar.

Nagari Kudu Gantiang Barat: Sentral Seni Pertunjukan dan Workshop Ecoprint

Tim yang bertugas di Nagari Kudu Gantiang Barat terdiri dari tenaga ahli Susandrajaya, S.Sn., M.Sn dan Doni Osmon, S.Sn., M.Sn, serta tenaga pelatih Yola Sumeta (mahasiswa Prodi Seni Karawitan) dan Salsabila Filjamiati (mahasiswa Prodi Seni Tari). Tim ini memiliki misi untuk menjadikan Nagari Kudu Gantiang Barat sebagai sentral seni pertunjukan di Kabupaten Padang Pariaman.

Selain mengembangkan bidang seni pertunjukan, nagari ini juga telah memprogramkan workshop kerajinan ecoprint. Ecoprint adalah teknik pencetakan kain menggunakan bahan alami, seperti daun dan bunga, yang diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya alam sebagai sumber strategis untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Workshop ini tidak hanya memberikan keterampilan baru kepada masyarakat, tetapi juga mempromosikan penggunaan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan dalam industri kerajinan.

Rencana Pembinaan di Nagari Paninjauan dan Kelurahan Kampung Manggis

Selain ketiga nagari yang telah dilakukan pembinaan, LPPM ISI Padangpanjang juga merencanakan pembinaan di dua nagari lainnya, yakni Nagari Paninjauan, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, dan Kelurahan Kampung Manggis, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang. Dr. Yusril, S.S., M.Sn, Kepala LPPM ISI Padangpanjang, menyatakan bahwa survei kebutuhan akan dilakukan di kedua nagari tersebut dalam minggu ini. Setelah identifikasi kebutuhan nagari dilakukan, tenaga ahli dan pelatih akan dikirimkan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh nagari.

Dampak dan Harapan dari Program Pembinaan

Program pembinaan yang dilakukan oleh LPPM ISI Padangpanjang ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masing-masing nagari binaan. Dengan menjadikan seni budaya dan industri kreatif sebagai fokus utama, program ini tidak hanya berupaya untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya lokal, tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui berbagai kegiatan kreatif dan inovatif.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya lokal, serta mendorong partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan seni dan budaya. Dengan demikian, nagari-nagari binaan dapat menjadi model percontohan bagi nagari-nagari lain dalam mengembangkan potensi lokal mereka secara optimal.

Keberhasilan program ini juga diharapkan dapat menjadi bukti nyata dari peran penting perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan daerah melalui pengabdian kepada masyarakat. Dengan kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif dan berkelanjutan dalam mengembangkan seni budaya dan industri kreatif di Sumatera Barat.

Peningkatan Kapasitas Masyarakat Lokal

Pembinaan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada pengembangan seni dan budaya, tetapi juga pada peningkatan kapasitas masyarakat lokal dalam mengelola dan memanfaatkan potensi yang ada. Melalui berbagai workshop dan pelatihan, masyarakat diberikan pengetahuan dan keterampilan baru yang relevan dengan kebutuhan dan potensi lokal. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha kreatif yang berkelanjutan dan berdaya saing. Dengan upaya pembinaan ini, LPPM ISI Padangpanjang menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan seni budaya dan industri kreatif di Sumatera Barat. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat nagari binaan, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian dan pengembangan warisan budaya lokal yang kaya dan beragam. Melalui sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat, diharapkan nagari-nagari binaan dapat menjadi pusat-pusat kreativitas yang mampu mengangkat potensi lokal ke kancah nasional dan internasional.