Padangpanjang, 11 November 2025 — Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang menghadirkan pengalaman seni yang menginspirasi melalui kegiatan Workshop “CLUB SALLY: Ode to the Dance Floor”, yang digelar di Auditorium ISI Padangpanjang. Kegiatan ini menghadirkan tim dari SALLY Dance Company Maastricht, kelompok tari asal Belanda yang dikenal dengan pendekatan dinamis dan inovatif dalam menghadirkan karya-karya mereka di berbagai belahan dunia.
“CLUB SALLY: Ode to the Dance Floor” bukan sekadar pertunjukan tari, melainkan sebuah pengalaman artistik yang mengangkat semangat kebersamaan dan kebebasan berekspresi. Terinspirasi dari suasana klub malam, karya ini membawa energi lantai dansa ke atas panggung, menciptakan ruang di mana batas antara penari dan penonton menjadi kabur. Melalui gerak yang ekspresif dan improvisatif, para penari mengajak audiens untuk turut merasakan kegembiraan, keberanian, dan keintiman yang lahir dari tarian.

Produksi ini digagas oleh direktur artistik dan koreografer Stefan Ernst, bersama tiga koreografer muda berbakat: Emma Evelein, Winston Arnon, dan Michael Lubbers. Mereka bersama-sama mengeksplorasi beragam gaya tari dengan pendekatan eksperimental yang menekankan pentingnya penemuan jati diri, kebebasan berekspresi, dan kekuatan komunitas melalui tubuh dan gerak.
SALLY Dance Company Maastricht telah lama dikenal sebagai kelompok tari yang menjadikan seni gerak sebagai sarana untuk membangun koneksi, menyalurkan kreativitas, serta menemukan identitas diri. Melalui workshop ini, para peserta tidak hanya mempelajari teknik dan komposisi tari, tetapi juga diajak memahami bagaimana tarian dapat menjadi medium komunikasi yang membebaskan serta memperkuat hubungan antarmanusia.
Wakil Rektor I ISI Padangpanjang, Prof. Dr. Rosta Minawati, S.Sn., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Workshop ini bukan hanya menjadi ajang pertukaran ilmu dan teknik tari, tetapi juga wadah mempertemukan dua budaya yang berbeda dalam satu semangat yang sama: ekspresi tanpa batas. Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa kita dapat belajar langsung bagaimana seni bisa menjadi bahasa universal yang menyatukan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Seni Tari, Yan Stevenson, S.Sn., M.Sn., menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat jejaring dan wawasan internasional mahasiswa.
“Kehadiran SALLY Dance Company Maastricht menjadi kesempatan luar biasa bagi mahasiswa untuk mengalami proses kreatif dari perspektif global. Kami berharap pengalaman ini dapat menginspirasi mereka dalam menciptakan karya-karya yang lebih berani, segar, dan berdaya ungkap tinggi,” tuturnya.
Kegiatan workshop “CLUB SALLY: Ode to the Dance Floor” ini menjadi momentum berharga bagi sivitas akademika ISI Padangpanjang, khususnya mahasiswa Program Studi Seni Tari, untuk memperluas wawasan artistik dan memperdalam pemahaman terhadap dunia tari kontemporer. Melalui pertemuan lintas budaya ini, diharapkan lahir inspirasi baru dalam menciptakan karya-karya tari yang inklusif, ekspresif, dan memperkuat posisi ISI Padangpanjang di kancah seni pertunjukan internasional.






