Sinergi Mahasiswa dan Nagari: Pembekalan KKN ISI Padangpanjang Ditekankan Berkelanjutan

Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Seni Indonesia Padangpanjang yang dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Juli 2025, mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB di Gedung Pertunjukan Huridjah Adam berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa peserta KKN bersama Wali Nagari dan Kepala Desa dari Kota Sawahlunto serta Kabupaten Tanah Datar yang menjadi lokus pelaksanaan KKN tahun ini. Suasana pembekalan berlangsung penuh antusias, didukung kehadiran dosen pembimbing lapangan dan panitia pelaksana yang mendampingi jalannya acara. Materi pembekalan mencakup pemahaman dan pendalaman mengenai konsep dasar KKN, etika dan tata cara berinteraksi dengan masyarakat, mengenali potensi daerah, penyusunan program kerja yang aplikatif, serta strategi pelaksanaan kegiatan agar tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di lokasi KKN.

Pembekalan yang dihadiri oleh Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum., selaku Rektor Institut Seni Indonesia Padangpanjang beserta jajaran pimpinan lainnya, berlangsung dalam suasana penuh semangat dan kekeluargaan. Kehadiran pimpinan kampus ini menunjukkan dukungan penuh terhadap kelancaran pelaksanaan KKN sebagai salah satu wujud nyata tridarma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan tamu undangan yang sekaligus bertindak sebagai narasumber pada kegiatan pembekalan ini adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Sawahlunto, Efriyanto, S.Sos., M.M., serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Tanah Datar, Abdurrahman Hadi, S.STP., M.Si. Keduanya memberikan materi dan motivasi yang sangat bermanfaat terkait peran mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat desa, membangun sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi, serta tantangan yang dihadapi dalam konteks pembangunan berbasis partisipasi masyarakat. Selain itu, pembekalan juga semakin kaya dengan kehadiran narasumber praktisi, yaitu Dedi Novaldi dan Albert Rahman Putra, yang dikenal aktif menggerakkan masyarakat di bidang seni dan budaya. Kehadiran kedua narasumber ini memberikan wawasan praktis bagi mahasiswa mengenai cara mengoptimalkan potensi seni budaya di lokasi KKN, serta strategi memberdayakan masyarakat melalui pendekatan kreatif dan partisipatif

Acara pembekalan KKN diawali dengan pembukaan oleh Master of Ceremony (MC), Rivaldo, yang merupakan salah satu mahasiswa peserta KKN. Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya sebagai bentuk penghormatan dan peneguhan semangat kebangsaan para peserta. Setelah itu, acara diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang menambah kekhidmatan suasana. Usai pembacaan ayat suci, kegiatan dilanjutkan dengan laporan Ketua Pelaksana, Susandrajaya, M.Sn, dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Seni Indonesia Padangpanjang pada tahun 2025 berjumlah 622 orang. Peserta tersebut terbagi ke dalam dua kategori, yaitu pertama, sebanyak 617 orang mahasiswa mengikuti KKN Reguler yang ditempatkan di 28 nagari di Kabupaten Tanah Datar dan 18 desa/kelurahan di Kota Sawahlunto. Kedua, sebanyak 5 orang mahasiswa terpilih mewakili ISI Padangpanjang dalam program KKN Internasional, dengan tuan rumah tahun ini adalah Institut Teknologi Sumatera (ITERA) di Provinsi Lampung. Diharapkan melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu dan keterampilan seni yang dimiliki untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan masyarakat, baik di tingkat lokal maupun internasional.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Dr. Yusril, S.S., M.Sn., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukan sekadar mata kuliah wajib, melainkan juga merupakan sarana penting bagi mahasiswa untuk mentransfer ilmu pengetahuan serta keterampilan yang telah diperoleh di bangku perkuliahan agar dapat diterapkan secara langsung dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Beliau juga menekankan pentingnya peran aktif mahasiswa dalam menggali potensi nagari atau desa, khususnya di bidang seni dan budaya, sebagai upaya untuk memperkuat identitas lokal sekaligus mendorong pemberdayaan masyarakat di setiap lokasi KKN. Lebih jauh, beliau menyampaikan keyakinannya bahwa mahasiswa ISI Padangpanjang memiliki kemampuan dan kreativitas untuk menghadirkan program-program yang inovatif, sehingga mampu meninggalkan kesan yang mendalam serta memperkuat kompetensi seni dan budaya di hati masyarakat setempat.

Rektor Institut Seni Indonesia Padangpanjang, Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum., dalam sambutannya menegaskan bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) saat ini dibingkai dalam satu konsep yang lebih komprehensif, yakni Kuliah Kerja Nyata Pengabdian dan Pembelajaran kepada Masyarakat (KKN-PPM). Konsep ini mewakili seluruh aktivitas pembelajaran mahasiswa di perguruan tinggi yang diterapkan secara nyata di tengah-tengah masyarakat, mencakup berbagai bidang keilmuan yang dapat memberikan kontribusi langsung bagi pembangunan di tingkat lokal.

Beliau juga menekankan bahwa isu ketahanan pangan, yang menjadi salah satu program prioritas pemerintah saat ini, harus sejalan dengan penguatan ketahanan budaya. Mahasiswa diharapkan mampu menawarkan gagasan, kreativitas, dan konsep pengembangan seni dan budaya yang inovatif, serta dapat meyakinkan pemerintah nagari atau desa, camat, hingga bupati, bahwa ketahanan bangsa tidak dapat dilepaskan dari ketahanan budaya. Dengan demikian, peran mahasiswa tidak hanya berfokus pada pengabdian, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu memadukan nilai-nilai budaya dengan kebutuhan pembangunan masyarakat secara berkelanjutan.

Pada kesempatan tersebut, Rektor juga berpesan kepada para Wali Nagari dan Kepala Desa agar program-program peningkatan seni dan budaya yang dilaksanakan oleh mahasiswa selama KKN tidak berhenti begitu saja setelah kegiatan selesai. Beliau menekankan pentingnya adanya tindak lanjut atau follow up berupa program-program lanjutan yang dapat disinergikan dengan mahasiswa maupun dosen Institut Seni Indonesia Padangpanjang sesuai dengan potensi dan kebutuhan masing-masing nagari atau desa. Dengan adanya kesinambungan program tersebut, diharapkan upaya pemberdayaan seni dan budaya dapat memberikan dampak yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat setempat, sekaligus memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam pembangunan berbasis kearifan lokal.

Pada sesi berikutnya, kegiatan pembekalan dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi yang dimoderatori oleh Mutia, juga salah seorang mahasiswa peserta KKN. Presentasi  materi diawali  oleh Efriyanto, S.Sos., M.M Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kota Sawahlunto dan Abdurrahman Hadi, S.STP., M.Si Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Tanah Datar. Dalam presentasinya, beliau memaparkan berbagai potensi daerah yang dapat dijadikan sumber gagasan dan inspirasi bagi setiap kelompok KKN dalam merancang program kerja mereka, terutama yang berkaitan dengan pengembangan seni, budaya, dan pemberdayaan masyarakat. Pemaparan tersebut diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa mengenai kondisi sosial dan potensi lokal di lokasi penempatan KKN.

Selanjutnya, sesi dilanjutkan dengan penyampaian materi dari narasumber Dedi Novaldi dan Albert Rahman Putra yang merupakan alumni Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Beliau berbagi kiat-kiat praktis dan strategi sukses dalam berinteraksi dan bekerja sama dengan masyarakat, berdasarkan pengalaman nyata yang telah dilaluinya selama menjalankan berbagai program pengabdian. Melalui paparan ini, diharapkan mahasiswa semakin termotivasi dan memiliki bekal pengetahuan praktis untuk dapat beradaptasi, berkontribusi, serta memberikan dampak positif selama menjalankan tugas KKN di lapangan.

Sesi yang tidak kalah menarik adalah ketika diberikan ruang khusus untuk silaturahmi dan diskusi antara mahasiswa, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta Wali Nagari atau Kepala Desa dari masing-masing kelompok dan lokus KKN. Pada sesi ini, interaksi berlangsung lebih intensif dan mendalam, karena mahasiswa dapat berdialog secara langsung mengenai kondisi nyata, potensi, serta kebutuhan spesifik di nagari atau desa tempat mereka akan melaksanakan program KKN. Melalui forum silaturahmi ini, mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk memetakan potensi, merumuskan ide program yang lebih tepat sasaran, sekaligus membangun komunikasi awal yang baik dengan aparat pemerintahan setempat. Diharapkan, sesi ini dapat menjadi langkah awal yang penting untuk menjalin kerja sama yang erat dan menciptakan suasana kerja yang harmonis antara mahasiswa, dosen pembimbing, dan pihak nagari atau desa selama pelaksanaan KKN nantinya.