“SENI BERTUTUR, SENI BERBUNYI”: PRODI SENI KARAWITAN ISI PADANGPANJANG PERSEMBAHKAN PERTUNJUKAN BUDAYA

Padangpanjang, 26 Mei 2025 — Dalam rangka mempererat hubungan kerja sama antara Institut Seni Indonesia Padangpanjang dan Universitas Andalas, Program Studi Seni Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Padangpanjang mempersembahkan serangkaian pertunjukan budaya istimewa bagi mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (FIB Unand).

Pertunjukan ini menjadi bagian dari bentuk apresiasi dan perayaan atas sinergi yang terjalin antara dua institusi yang sama-sama mengusung nilai luhur keilmuan, sastra, dan kesenian.

Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia disuguhi empat pertunjukan tradisional yang merepresentasikan kekayaan musik dan seni tutur Minangkabau:

🎶 Salawaik Dulang
Pertunjukan vokal yang dibawakan oleh dua orang penyanyi pria, duduk saling berhadapan dengan iringan dulang (nampan kuningan). Lirik-liriknya mengandung nasihat keagamaan dan nilai-nilai kehidupan, dibawakan dalam bentuk nyanyian bersahut-sahutan penuh dinamika.

🎻 Rabab Pesisir Selatan
Seni tutur musikal khas Pesisir Selatan yang dibawakan dengan petikan rabab (rebab). Dalam pertunjukan ini, kisah kehidupan, percintaan, dan perjuangan masyarakat pesisir dikisahkan secara puitis dan penuh ekspresi.

🎵 Saluang Dendang
Musik tradisional Minang yang menonjolkan perpaduan suling bambu saluang dan nyanyian dendang berisi pantun, sindiran, maupun cerita rakyat. Penonton diajak larut dalam suasana magis dari tiupan saluang yang mendayu.

🎼 Kecapi Tradisi
Petikan kecapi yang halus dan menenangkan menghadirkan suasana syahdu. Musik ini menyampaikan kedalaman rasa, cocok sebagai pengantar refleksi budaya dan spiritualitas lokal.

Dalam sambutannya, Dr. Asep Saepul Haris, S.Sn., M.Sn., selaku Ketua Program Studi Seni Karawitan ISI Padangpanjang, menyampaikan bahwa tujuan dari pertunjukan ini bukan semata-mata untuk menghibur, tetapi sebagai bentuk diplomasi budaya dan edukasi seni lintas disiplin.

“Kami ingin memperkenalkan kekayaan tradisi musik Minangkabau kepada mahasiswa FIB Unand, agar terjadi pertukaran perspektif antara sastra dan seni pertunjukan. Ini adalah langkah konkret untuk membangun dialog antarilmu, serta menjadikan panggung seni sebagai ruang perjumpaan budaya dan nilai akademik,” ujar Dr. Asep.

Sementara itu, Wakil Rektor III ISI Padangpanjang, Dr. Susas Rita Loravianti dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas keterbukaan dan antusiasme mahasiswa FIB Unand. Beliau menekankan bahwa pertunjukan ini adalah contoh konkret dari pelaksanaan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang mendorong kolaborasi lintas program studi dan lintas perguruan tinggi.

“Pertunjukan ini adalah ruang belajar yang hidup. Mahasiswa tidak hanya menonton, tapi juga mengalami dan memahami konteks budaya serta makna artistik dari setiap bentuk seni yang ditampilkan,” tegas beliau.

Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia FIB Unand tampak antusias dan mengapresiasi pertunjukan yang jarang mereka temui secara langsung. Beberapa di antaranya menyampaikan ketertarikan untuk mempelajari lebih lanjut tentang seni pertunjukan Minangkabau.

Acara ini menandai bukan hanya hasil dari sebuah kerja sama, tapi juga sebagai langkah awal untuk membangun sinergi berkelanjutan antara dunia seni dan sastra, antara pertunjukan dan penelitian, antara ekspresi dan refleksi budaya.