Rektor ISI Padangpanjang Jajaki Kerja Sama Strategis dengan Universiti Sains Malaysia

Penang, Malaysia — Di sela-sela pelaksanaan International Conference on Humanities in Asia Pacific (ICHAP) 2025 yang berlangsung di Universiti Sains Malaysia (USM), Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum., melakukan kunjungan resmi ke Pusat Pengkajian Seni, School of Arts, USM, pada Kamis (16/10/2025).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk menjajaki peluang kerja sama akademik dan riset antara kedua institusi seni terkemuka di kawasan Asia Tenggara. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan produktif itu, Rektor ISI Padangpanjang disambut langsung oleh Assoc. Prof. Dr. Muhizam Mustafa, Dekan School of Arts, Universiti Sains Malaysia.

Kedua pihak membahas berbagai potensi kolaborasi, antara lain pertukaran dosen dan mahasiswa, pengembangan kurikulum berbasis riset seni, serta pelaksanaan proyek bersama di tingkat regional dan internasional.

“Kami sangat antusias untuk segera membangun kemitraan dengan ISI Padangpanjang. Kedua institusi memiliki visi yang sejalan dalam memajukan riset dan praktik seni yang berakar pada konteks lokal namun berwawasan global,” ujar Dr. Muhizam Mustafa.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Dekan Bidang Akademik, Ketua Lembaga Riset, serta Koordinator Program Magister Desain USM, yang turut memberikan pandangan strategis mengenai bentuk-bentuk kolaborasi yang dapat segera diimplementasikan.

Dalam kesempatan itu, Rektor ISI Padangpanjang Dr. Febri Yulika menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan terbukanya peluang kolaborasi dengan USM.

“Kami percaya, kerja sama antara ISI Padangpanjang dan USM akan membuka ruang baru bagi pertukaran pengetahuan, riset bersama, serta penguatan jejaring akademik di bidang seni dan desain. Semoga langkah ini menjadi awal dari kemitraan berkelanjutan yang memberi manfaat bagi kedua institusi,” ungkapnya.

Pertemuan tersebut menjadi langkah awal yang menjanjikan menuju terbentuknya kemitraan strategis antara ISI Padangpanjang dan Universiti Sains Malaysia, dua institusi yang memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan seni dan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.