Pengabdian ISI Padangpanjang: Sulaman Tradisi Pariaman Bersiap Tembus Pasar Lebih Luas

Pariaman, 23 Agustus 2025 – Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan industri kreatif daerah. Melalui hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek, tim pengabdi yang diketuai oleh Irja, SE., M.Si bersama rekan-rekannya memulai pelaksanaan program pengabdian di Kantor Desa Padang Biriak Biriak Nareh, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman.

Program yang menggandeng UMKM Sulaman Indah Mayang ini mengusung proposal bertajuk “Pelatihan Manajemen Produksi untuk Meningkatkan Kualitas dan Pendapatan UMKM Industri Kreatif di Kota Pariaman.” Fokus kegiatan diarahkan pada peningkatan keterampilan manajemen, pengembangan produksi, serta strategi pemasaran yang diharapkan berdampak langsung pada peningkatan kualitas dan pendapatan pengrajin sulaman di daerah tersebut.

Dibuka dengan Antusias, Dihadiri Pejabat Daerah

Acara pembukaan berlangsung meriah dengan kehadiran Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kota Pariaman, Koordinator Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM ISI Padangpanjang, tim pengabdi, serta 15 orang peserta pelatihan. Dalam sambutannya, Susandrajaya, S.Sn., M.Sn., Koordinator Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM ISI Padangpanjang, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mengangkat dan mengembangkan potensi lokal.

“Seni sulaman adalah identitas budaya Pariaman. Melalui program pengabdian ini, kami ingin memastikan bahwa keindahan tersebut tidak hanya terjaga sebagai warisan budaya, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang berkelanjutan. Mahasiswa dan dosen ISI Padangpanjang hadir untuk berbagi ilmu, mendampingi, dan memberikan wawasan baru, agar UMKM sulaman mampu mengelola usaha secara lebih modern, profesional, dan berdaya saing,” ujarnya. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ISI Padangpanjang tidak hanya berhenti pada satu program, tetapi berkomitmen untuk menghadirkan dampak berkelanjutan. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat ditindaklanjuti melalui berbagai skema pendanaan dan program pembinaan masyarakat, seperti hibah Kosabangsa, Matching Fund, maupun program kolaboratif lainnya yang menggandeng pemerintah daerah sebagai mitra strategis.

“Kami ingin pengabdian ini menjadi pintu pembuka untuk sinergi yang lebih luas. Dengan dukungan pemerintah daerah, UMKM sulaman Pariaman bisa berkembang lebih pesat, tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mampu menembus pasar nasional bahkan internasional,” tambahnya. Alyendra, SH, Kepala Dinas Perindustrian menegaskan bahwa program ini sangat relevan dengan kebutuhan pengrajin sulaman Pariaman yang memiliki potensi besar namun masih menghadapi tantangan dalam pengelolaan produksi. “Sinergi dengan perguruan tinggi sangat penting untuk mendorong UMKM naik kelas. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan hasil yang berkelanjutan,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, tim pengabdi juga menyerahkan bantuan peralatan sulam kepada seluruh peserta. Bantuan ini diharapkan dapat menunjang produktivitas para pengrajin sekaligus memperkuat semangat mereka dalam mengikuti pelatihan hingga tuntas.

Program Intensif Selama Dua Bulan

Pelatihan dijadwalkan berlangsung selama dua bulan penuh, dengan 16 kali pertemuan setiap hari Sabtu dan Minggu. Materi yang diberikan tidak hanya mencakup aspek teknis produksi, tetapi juga strategi manajemen modern, seperti pengendalian kualitas, efisiensi waktu, branding, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran produk sulaman.

“Harapannya, para pengrajin tidak hanya mahir membuat sulaman indah, tetapi juga mampu mengelola usahanya secara profesional sehingga produk mereka bisa bersaing di pasar yang lebih luas,” jelas Irja, SE., M.Si selaku ketua tim pengabdi.

Testimoni : Harapan Baru bagi Pengrajin Sulaman

Sementara itu, pimpinan UMKM Sulaman Indah Mayang, Ibu Upik, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan ISI Padangpanjang melalui program pengabdian ini.

“Selama ini kami mengandalkan keterampilan turun-temurun dalam membuat sulaman, tetapi sering kali terkendala dalam pengelolaan produksi dan pemasaran. Kehadiran tim pengabdi ISI Padangpanjang menjadi angin segar bagi kami. Pelatihan ini memberi wawasan baru, mulai dari manajemen, inovasi desain, hingga strategi promosi produk,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa pendampingan yang dilakukan akan sangat membantu UMKM dalam meningkatkan kualitas sekaligus memperluas jangkauan pasar.

“Bantuan alat dan ilmu yang diberikan sangat berarti. Kami merasa lebih percaya diri untuk mengembangkan usaha ini agar mampu bersaing. Harapan kami, kerja sama ini terus berlanjut sehingga sulaman Pariaman bisa semakin dikenal luas, tidak hanya di daerah, tapi juga di tingkat nasional bahkan internasional,” tambahnya penuh optimisme.

Para peserta mengaku sangat antusias dengan adanya program ini. “Selama ini kami bisa membuat sulaman, tapi belum tahu bagaimana cara mengatur produksi agar lebih cepat dan hasilnya seragam. Dengan pelatihan ini, kami belajar cara menghitung biaya, mengatur waktu, bahkan bagaimana menjual produk lewat media sosial. Mudah-mudahan usaha kami bisa berkembang dan lebih dikenal orang banyak,” ujarnya penuh harap.

Peserta lain menambahkan bahwa bantuan peralatan sulam yang diberikan menjadi dorongan moral sekaligus modal kerja yang sangat berarti. “Alat ini bisa langsung kami gunakan di rumah. Jadi apa yang dipelajari di pelatihan bisa langsung dipraktikkan,” tuturnya.

Luaran dan Harapan ke Depan

Sebagai program hibah nasional, kegiatan ini ditargetkan menghasilkan sejumlah luaran strategis, di antaranya: Peningkatan pemberdayaan UMKM dalam aspek produksi dan manajemen, Publikasi di media massa untuk memperluas informasi tentang pengembangan industri kreatif Pariaman, Artikel ilmiah di jurnal pengabdian terakreditasi Sinta 5 sebagai bentuk kontribusi akademik, Desain poster dan video dokumentasi kegiatan pengabdian, sebagai media pembelajaran dan publikasi.

Dengan luaran tersebut, diharapkan kegiatan ini tidak hanya berhenti pada pelatihan, melainkan berlanjut pada dampak nyata berupa peningkatan kesejahteraan pengrajin sulaman dan penguatan citra Kota Pariaman sebagai pusat industri kreatif berbasis budaya.

Menatap Masa Depan Industri Kreatif Pariaman

Program ini menjadi bukti bahwa perguruan tinggi dapat menjadi mitra strategis bagi masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal. Seni sulaman yang telah menjadi warisan budaya Pariaman kini didorong untuk bertransformasi ke arah yang lebih modern dan bernilai ekonomi tinggi.

Melalui pendampingan berkelanjutan, ISI Padangpanjang bersama UMKM Sulaman Indah Mayang bertekad menjadikan sulaman tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai sumber penghidupan yang berdaya saing dan membanggakan daerah.