adangpanjang – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Kriya kembali menghadirkan sebuah perayaan seni yang menginspirasi melalui Pameran “Ruang Rupa Kriya: Ekspresi dalam Media”. Acara ini berlangsung pada 23–24 September dan menjadi ruang kreatif bagi mahasiswa untuk memperlihatkan eksplorasi mereka dalam bidang seni kriya.
Mengusung slogan Ruang Rupa Kriya: Ekspresi dalam Media, pameran ini menekankan tiga makna utama. “Ruang” dipahami sebagai simbol kebebasan berekspresi, tempat mahasiswa menyalurkan gagasan dan imajinasi tanpa batas. “Rupa” bukan hanya bentuk visual, melainkan hasil akhir dari proses berpikir, perasaan, serta penguasaan teknik yang matang. Sementara “kriya” berfungsi sebagai penjaga tradisi sekaligus sarana untuk mengolah nilai-nilai budaya agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Keunikan pameran ini terletak pada pendekatan ekspresi dalam media. Mahasiswa peserta menghadirkan karya yang lahir dari beragam material seperti kayu, tekstil, logam, dan media kriya lainnya. Setiap karya tidak hanya menonjolkan aspek estetika, tetapi juga sarat dengan makna filosofis dan nilai budaya, sehingga mengajak pengunjung untuk menyelami pesan yang ingin disampaikan oleh para kreator muda.
Selain pameran utama, kegiatan ini juga diramaikan dengan Spotlight Session, yakni ruang diskusi dan presentasi karya yang menghadirkan interaksi langsung antara mahasiswa, dosen, dan pengunjung. Melalui Spotlight, peserta tidak hanya menampilkan hasil karyanya, tetapi juga membagikan proses kreatif serta ide yang melatarbelakanginya.

Dalam sambutannya, Kaprodi Pendidikan Kriya, Amrizal, M.Sn. menyampaikan apresiasinya atas kerja keras mahasiswa. “Pameran ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa Pendidikan Kriya mampu menggabungkan keterampilan teknik, pemikiran kreatif, serta kepekaan budaya dalam menghasilkan karya. Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga ajang melatih mahasiswa untuk berkomunikasi dengan masyarakat melalui karya seni kriya,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Dekan I FSRD, Ahmad Bahrudin, M.Sn., menekankan pentingnya keberlanjutan dan relevansi seni kriya. “Kegiatan pameran seperti ini tidak hanya memperlihatkan potensi mahasiswa, tetapi juga menjadi cerminan bagaimana seni kriya dapat terus hadir di tengah masyarakat. Fakultas akan selalu mendukung upaya mahasiswa dalam mengembangkan kreativitas, menjaga tradisi, sekaligus membuka ruang inovasi,” ungkapnya.

Pameran ini diharapkan menjadi wadah apresiasi bagi mahasiswa dalam menyalurkan bakat dan kreativitas, serta mendorong masyarakat untuk lebih mengenal seni kriya sebagai warisan budaya yang terus berkembang.








