Padangpanjang — Acara Wisuda Periode I Tahun Akademik 2025/2026 Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang menghadirkan Kepala Biro Organisasi dan SDM Kemdiktisaintek, Dr. Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H., dengan tema “Reformasi Birokrasi: Tantangan Menuju Tata Kelola Transparan, Akuntabel, dan Efisien dalam Mewujudkan Kampus Berdampak.”
Dalam sambutannya, Dr. Bhimo menyampaikan apresiasi atas peran ISI Padangpanjang sebagai penjaga dan pengembang kekayaan budaya Minangkabau dan Indonesia. Menurutnya, keberhasilan kampus ini tidak hanya terletak pada lahirnya seniman berbakat, tetapi juga pada komitmen institusi terhadap tata kelola yang baik.

Beliau menegaskan bahwa reformasi birokrasi merupakan fondasi penting dalam mewujudkan kampus yang berdampak. Transparansi menjadi kunci membangun kepercayaan publik, akuntabilitas memastikan setiap program memberi manfaat nyata, sementara efisiensi memungkinkan optimalisasi sumber daya yang terbatas agar hasilnya dirasakan lebih luas.
Dr. Bhimo juga menyoroti tantangan khusus yang dihadapi pendidikan seni, yakni bagaimana menyeimbangkan kebebasan kreativitas dengan sistem tata kelola yang tertib dan akuntabel. Selain itu, digitalisasi menjadi tantangan sekaligus peluang besar untuk mendokumentasikan, melestarikan, dan menyebarkan karya seni tradisional ke tingkat global.
“Bayangkan jika setiap wisudawan ISI Padangpanjang menjadi entrepreneur kreatif yang sukses. Dampaknya bukan hanya pada perekonomian daerah, tetapi juga pada pelestarian dan pengembangan budaya bangsa,” ujarnya memberi motivasi.
Kepada para wisudawan, beliau menitipkan empat pesan utama:
- Jadilah agen perubahan dengan menerapkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi.
- Berani berkolaborasi dengan sesama alumni, institusi lain, pemerintah, dan sektor swasta.
- Berkarya yang berdampak, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk masyarakat dan peradaban.
- Terus belajar sepanjang hayat, karena dunia terus berubah dan menuntut adaptasi.
Pada akhir orasinya, Dr. Bhimo menegaskan komitmen Kemdiktisaintek untuk mendukung transformasi perguruan tinggi seni menjadi kampus berdampak melalui kolaborasi, penguatan dokumentasi karya seni, kerjasama dengan industri kreatif, serta inovasi pembelajaran seni yang adaptif terhadap zaman.

“Gelar yang kalian terima hari ini bukanlah garis akhir, melainkan titik awal untuk memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara. Mari kita buktikan bahwa Indonesia mampu menjadi pusat peradaban seni dan budaya dunia,” tutupnya.
Acara ini disiarkan live streaming di kanal YouTube ISI Padangpanjang, sehingga dapat diakses lebih luas oleh mahasiswa, dosen, alumni, dan masyarakat umum.
Rektor ISI Padangpanjang menyampaikan apresiasi atas kesempatan ini sebagai langkah memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan Kemdiktisaintek dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing.