Monitoring dan Evaluasi Pengabdian kepada Masyarakat ISI Padangpanjang 2025: Hilirisasi Inovasi Berbasis Seni dan Kearifan Lokal

Padangpanjang, 28 September 2025 — Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang kembali menegaskan komitmennya dalam mengembangkan potensi masyarakat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang didukung hibah DIPA tahun 2025. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang berlangsung pada 27–28 September 2025 tidak hanya menjadi ajang penilaian capaian, tetapi juga menampilkan bukti nyata kontribusi sivitas akademika dalam memberdayakan masyarakat berbasis seni, kreativitas, dan kearifan lokal.

Sebanyak delapan tim dosen bersama mahasiswa diterjunkan langsung ke berbagai daerah di Sumatera Barat. Mereka bekerja sama dengan beragam mitra, mulai dari komunitas seni, sekolah, hingga pelaku usaha kecil menengah (UKM). Setiap program yang digagas tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan, tetapi juga diarahkan pada penguatan daya saing produk serta pelestarian budaya.

Beberapa program unggulan yang menjadi sorotan antara lain:

  • Siska Mitra Nova, STP., MM melatih masyarakat Koto Gadang dalam pemasaran digital dan inovasi produk sulam, sehingga para pengrajin semakin siap menghadapi persaingan pasar global.
  • Ramadhani Kurniawan, M.Sn membangun karakter siswa MAN 1 Padangpanjang melalui pelatihan membatik berbasis kearifan lokal, menjadikan batik sebagai media pendidikan karakter sekaligus keterampilan wirausaha.
  • Cindi Adelia Putri Emas, S.Sn., M.Sn mengembangkan visual branding dan narasi visual bagi produk tata boga siswa SMKN 1 Ampek Angkek, agar produk mereka lebih berdaya tarik di pasar digital.
  • Hamzaini, S.Sn., M.Sn melatih komunitas IKM Pincuran Tujuh dalam komposisi koreografi Tambua Tansa, inovasi seni pertunjukan tradisi yang berpotensi dipasarkan sebagai atraksi budaya.
  • Dr. Novina Yeni Fatrina, S.Sn., M.Sn memberikan keterampilan menjahit pola busana dasar untuk mendukung UKM Batik Maskotik Padangpanjang, meningkatkan mutu produksi sekaligus memperkuat kemandirian usaha.
  • Desi Trisnawati, S.Sn., M.Sn mengajarkan teknik cap batik dari karton sebagai solusi efisiensi produksi di sentra Batik Anggreni Eka.
  • Emri, S.Sn., M.Sn menanamkan nilai pelestarian budaya melalui pelatihan randai di Nagari Sungai Pua, menjadikan seni tradisional relevan dengan semangat Revolusi Industri 5.0.
  • Chairul Haq, S.Sn., M.Sn mengembangkan kreativitas anggota Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Padangpanjang melalui pelatihan pemanfaatan limbah serbuk kayu menjadi karya seni bernilai.

Dalam sesi evaluasi, tim monev yang terdiri dari Ahmad Baharudin, S.Sn., M.Sn dan Susandrajaya, S.Sn., M.Sn menegaskan bahwa program pengabdian tahun ini telah memberi dampak yang sangat nyata. “Delapan tim pengabdi berhasil mendorong inovasi produk sekaligus memperluas strategi pemasaran dengan teknologi digital yang sangat membantu mitra,” ungkap keduanya.

Kepala LPPM ISI Padangpanjang, Dr. Yusril, S.S., M.Sn, turut menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian yang diraih. “Kami sangat puas dengan kontribusi pengabdi tahun ini. Dampaknya langsung dirasakan masyarakat, terutama dalam peningkatan ekonomi mitra. Tahun 2026, kami berkomitmen meningkatkan anggaran agar lebih banyak inovasi dosen yang bisa dihilirisasi sesuai kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, ISI Padangpanjang meneguhkan perannya tidak hanya sebagai pusat pendidikan seni, tetapi juga sebagai motor penggerak pemberdayaan masyarakat. Sinergi antara kreativitas, inovasi, dan kearifan lokal terbukti mampu melahirkan karya nyata yang berkontribusi bagi peningkatan ekonomi, pelestarian budaya, serta pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun global.