Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN-PPM) Institut Seni Indonesia Padangpanjang yang berlangsung selama dua hari, tanggal 5 hingga 6 Agustus 2025, berjalan dengan lancar dan penuh semangat kolaboratif. Kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya institusi dalam memastikan keberlangsungan, kualitas, dan dampak program KKN-PPM yang telah menyasar ke berbagai lapisan masyarakat di Kota Sawahlunto dan Kabupaten Tanah Datar.
Tim Monitoring ISI Padangpanjang dipimpin langsung oleh jajaran pimpinan institusi yang terdiri dari Wakil Rektor I Prof. Dr. Rosta Minawati, S.Sn., M.Si., Kepala LPPM Dr. Yusril, S.S., M.Sn., Dekan FSRD Dr. Riswel Zam, S.Sn., M.Sn., Dekan FSP Dr. Iwan, S.Pd., M.Pd., Wakil Dekan I FSRD Ahmad Baharudin, S.Sn., M.Sn., Wakil Dekan I FSP Wardi Metro, S.Sn., M.Sn., serta Koordinator Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, Susandrajaya, S.Sn., M.Sn.
Dalam pelaksanaannya, tim menyentuh langsung 46 desa/nagari yang menjadi lokasi kegiatan KKN mahasiswa, tersebar di dua wilayah utama yakni Kota Sawahlunto dan Kabupaten Tanah Datar. Monev dilakukan dengan mengunjungi posko-posko mahasiswa, berdialog bersama para peserta KKN, dosen pembimbing lapangan, perangkat nagari/desa/kelurahan, dan tokoh masyarakat setempat. Kegiatan ini selain menjadi sarana pengawasan, juga ajang komunikasi dua arah yang memperkuat sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan masyarakat. Prof. Dr. Rosta Minawati dalam salah satu kunjungan menyampaikan apresiasi terhadap semangat dan kreativitas mahasiswa dalam menerapkan ilmu seni yang dimiliki untuk menjawab kebutuhan dan berdampak kepada masyarakat. “Kami sangat bangga melihat bagaimana mahasiswa ISI Padangpanjang beradaptasi dan menyumbangkan gagasannya di tengah masyarakat. Ini adalah bukti nyata bahwa seni dapat menjadi medium pemberdayaan yang konkret untuk peningkatan sumber daya msnusia di biabng seni dan budaya,” ujarnya

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr. Yusril, selaku Kepala LPPM. Ia menekankan bahwa Monev ini penting untuk memastikan program berjalan sesuai dengan rencana dan tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat. “Kami mencatat berbagai praktik baik yang dilakukan mahasiswa, mulai dari pelatihan seni rupa dan pertunjukan, revitalisasi seni tradisional lokal, hingga kegiatan yang mendukung potensi ekonomi kreatif di desa/nagari,” jelasnya.
Kegiatan Monev ini juga menjadi momentum evaluatif yang membuka ruang perbaikan dan penguatan program KKN di masa mendatang. Tim Monev mencermati berbagai capaian dan kendala lapangan yang dialami oleh mahasiswa, mulai dari dinamika sosial budaya, keterbatasan fasilitas, hingga kebutuhan dukungan dari pemerintah nagari/desa. Catatan-catatan tersebut akan menjadi masukan penting dalam penyusunan model KKN-PPM berbasis seni yang lebih adaptif dan berdampak.

Sementara itu, masyarakat di berbagai lokus KKN menyambut positif keberadaan mahasiswa ISI Padangpanjang. Banyak di antara mereka yang merasa terbantu, khususnya dalam upaya pelestarian seni lokal serta peningkatan kapasitas generasi muda dalam bidang kreatif. Di beberapa lokasi, mahasiswa juga menginisiasi program berbasis seni untuk pendidikan karakter anak-anak, pelatihan kriya berbasis bahan lokal, hingga dokumentasi seni tradisi yang hampir punah.

Dengan berakhirnya pelaksanaan Monev ini, ISI Padangpanjang menegaskan kembali komitmennya dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat yang kontekstual dan transformatif. KKN-PPM bukan hanya menjadi sarana pembelajaran mahasiswa, tetapi juga jembatan penting antara kampus dan masyarakat dalam menciptakan perubahan berbasis seni dan budaya.