Minang Film Festival ke-9 Resmi Dibuka, Rektor ISI Padangpanjang: “Miffest Harus Dorong Masyarakat Memahami Film”

Padangpanjang (13 Oktober 2025) — Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang kembali menghadirkan Minang Film Festival (Miffest) ke-9, sebuah ajang apresiasi bagi sineas muda dan pelaku budaya yang menjadi kebanggaan dunia perfilman Sumatera Barat. Tahun ini, Miffest mengusung tema Bersinema dengan Pelaku Budaya” dan berlangsung di Gedung Pertunjukan Hoerijah Adam, Kampus ISI Padangpanjang, pada 13–17 Oktober 2025.

Pembukaan festival diawali dengan penampilan Tari Silek Galombang, pameran karya mahasiswa, serta pemutaran video kilas balik perjalanan sembilan tahun Miffest yang telah menjadi wadah kreativitas mahasiswa dan sineas muda tanah air.

Dalam sambutannya, Rektor ISI Padangpanjang, Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum., menyampaikan rasa bangga dan bahagia atas keberlanjutan festival ini.

“Saya berbangga dan berbahagia melihat sembilan tahun perjalanan Miffest yang penuh semangat. Tahun depan ISI Padangpanjang akan memasuki lustrum ke-12 dan genap berusia 60 tahun. Akan ada perhelatan besar seperti Festival Kesenian Indonesia (FKI). Saya berharap Miffest ke-10 dapat hadir lebih besar dan melibatkan lebih banyak sineas,” ungkap Rektor.

Ia juga menegaskan bahwa tahun ini menjadi momen istimewa karena para sineas muda ISI Padangpanjang berhasil meraih 50 penghargaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Miffest bukan hanya ajang tontonan, tapi ruang pembelajaran agar masyarakat semakin memahami film sebagai bagian dari kebudayaan. Tema tahun ini, Silek: Sebuah Falsafah, mengandung nilai-nilai luhur Minangkabau tentang disiplin, kebijaksanaan, dan identitas,” ujarnya.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Wakil Wali Kota Padangpanjang, Drs. Alex Syahputra, M.M., yang menekankan pentingnya film sebagai sarana pelestarian adat dan budaya lokal.

“Film memiliki kekuatan untuk merekam filosofi dan adat masyarakat. Padangpanjang memiliki potensi besar dalam pengembangan seni dan budaya. Saya berharap sineas muda dapat menggagas film dokumenter sejarah Kota Padangpanjang, karena banyak tokoh besar lahir dari kota ini,” ucapnya.

Wawako juga menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi ISI Padangpanjang dalam membangun karakter dan kreativitas generasi muda.

“Kehadiran ISI Padangpanjang telah memberikan kontribusi nyata bagi daerah. Peran seni sangat penting dalam membentuk karakter bangsa, karena kreativitas adalah energi masa depan,” tambahnya.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Staf Ahli Gubernur Sumatera Barat, Ir. Nizam Ul Mulk, M.Si, yang hadir mewakili Wakil Gubernur Sumatera Barat sekaligus membuka secara resmi Minang Film Festival ke-9.

“Melalui film, kita dapat mengenal keindahan alam dan kekayaan budaya daerah. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus berkomitmen memperkuat ekosistem kebudayaan. Tahun 2026 mendatang, kami akan meluncurkan Program Manajemen Talenta Nasional yang bertujuan memperkuat peran seni dan pelaku budaya di daerah,” tuturnya.

Ia menambahkan, dibutuhkan kolaborasi lintas lembaga agar potensi seni dan film di Sumatera Barat terus berkembang.

“Kami optimis bahwa dengan kerja sama semua pihak, pemajuan budaya akan semakin nyata. Miffest menjadi momentum penting untuk menumbuhkan semangat kolaborasi dan memperkuat kapasitas para insan film,” ujarnya.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pembukaan resmi Miffest ke-9 oleh Ir. Nizam Ul Mulk, M.Si, penyerahan cenderamata, serta foto bersama antara pimpinan ISI Padangpanjang, pemerintah daerah, dan para sineas muda.

Festival yang berlangsung hingga 17 Oktober 2025 ini menghadirkan pemutaran film, seminar “Film dan Realitas Masyarakat”, serta diskusi bersama para pelaku budaya. Miffest terus menjadi ruang inspiratif bagi generasi muda untuk mengembangkan kreativitas dan menguatkan identitas budaya melalui dunia sinema.