Padangpanjang, 27 Mei 2025 — Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk karakter akademik mahasiswa melalui kegiatan Lomba Debat Bahasa Indonesia yang mengusung tema “Membangun Nalar Kritis Melalui Bahasa”. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Rektorat Lantai III ISI Padangpanjang dan menjadi salah satu agenda penting dalam penguatan literasi dan komunikasi akademik di lingkungan kampus seni.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III ISI Padangpanjang, Dr. Susas Rita Loravianti, S.Sn., M.Sn., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya ruang debat sebagai wadah pengasahan logika, keberanian berpendapat, dan kecintaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu dan dialog.

“Debat bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana kita membangun nalar kritis dan argumentasi yang santun. Ini adalah bagian dari proses menjadi intelektual yang beretika dan bertanggung jawab,” ujar beliau.
Kompetisi ini diikuti oleh 8 kelompok peserta yang terdiri dari mahasiswa lintas program studi, dan dinilai oleh 5 orang dewan juri yang berasal dari kalangan akademisi, media, dan praktisi komunikasi, yaitu: Dr. Sahrul dan Ade Putra,M.Pd akademisi ISI Padangpanjang Kiki Novrijum, jurnalis senior dari Surat Kabar Haluan Herlian Triana, M.Hum, akademisi dari Universitas Negeri Padang Ubai Dillah, alumni ISI Padangpanjang

Selama berlangsungnya lomba, para peserta menunjukkan kemampuan berargumentasi, ketepatan penggunaan bahasa, serta kekuatan analisis terhadap isu-isu aktual. Topik-topik yang diangkat mencerminkan kepedulian mahasiswa terhadap problem sosial, budaya, dan kebangsaan.

Ajang debat ini tidak hanya mengasah keterampilan berbicara, tetapi juga mempertemukan berbagai sudut pandang dengan tetap menjunjung tinggi etika akademik. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi agenda rutin yang terus berkembang sebagai ruang dialektika di lingkungan ISI Padangpanjang.