Agam — Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang sebagai perguruan tinggi yang hadir dan berdampak bagi masyarakat. Melalui Tim Tanggap Darurat, ISI Padangpanjang menyalurkan sebanyak 900 paket logistik serta bantuan sarana suplai air bersih kepada warga terdampak banjir dan longsor di Nagari Sungai Landia, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Jumat (20/12/2025).

Bantuan ini diberikan sebagai respons atas bencana banjir dan longsor yang terjadi pada 26 November 2025 lalu, yang menyebabkan kerusakan signifikan pada permukiman warga dan infrastruktur dasar, khususnya jaringan air bersih yang hingga kini belum sepenuhnya pulih.
Ketua Tim Tanggap Darurat ISI Padangpanjang, Susandra Jaya, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud nyata pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat dalam situasi darurat kebencanaan.
“ISI Padangpanjang hadir bukan hanya sebagai institusi pendidikan seni, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab sosial. Ketika bencana terjadi, kami merasa terpanggil untuk turut membantu secara langsung,” ujarnya.

Program tanggap darurat ini merupakan bagian dari inisiatif Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Riset dan Pengembangan serta Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, yang ditujukan untuk membantu daerah terdampak bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Sebanyak 17 dosen dan mahasiswa terlibat langsung dalam kegiatan ini. Tim dosen terdiri dari Prof. Dr. Rosta Minawati, S.Sn., M.Si., Dr. Rustim, S.Pd., M.A., Yurnalis, S.Sn., M.Sn., Wahyu Nova Riski, S.Sn., M.GMC., Hamzaini, S.Sn., M.Sn., dan Elfira Roza, S.Kom., didukung oleh mahasiswa Nasta Oktavia, Yandra Yulisman, Mohan Dika Afrilio, Muhammad Yusuf, Meysi Fadli, Nurul Hayati, Alfais Akbar, Anggi Safandri, dan Muhammad Riyadhi.
Bantuan logistik disalurkan secara merata ke tiga jorong terdampak, yakni Jorong Ranah, Jorong Kampuang Baruah, dan Jorong Kampuang Ateh, dengan sasaran 854 kepala keluarga (KK) serta posko satuan tugas kebencanaan di masing-masing wilayah. Untuk memastikan penyaluran berjalan tertib dan tepat sasaran, tim berkoordinasi dengan perangkat nagari dengan menerapkan sistem kupon yang telah dibagikan dua hari sebelumnya.
“Melalui sistem kupon, pendistribusian dapat berlangsung tertib dan adil, tanpa menimbulkan kerumunan maupun potensi konflik di lapangan,” jelas Susandra.

Selain logistik, ISI Padangpanjang juga menyalurkan bantuan infrastruktur air bersih berupa 180 batang pipa PVC sepanjang 6 meter dan 10 roll pipa HDPE berdiameter 3 inci, sebagai tindak lanjut atas permohonan resmi Pemerintah Nagari Sungai Landia untuk pemulihan suplai air bersih masyarakat.
Wali Nagari Sungai Landia, Rafli Suhemi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuan yang diberikan.
“Kami atas nama pemerintah nagari dan seluruh masyarakat Sungai Landia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Tim ISI Padangpanjang. Bantuan ini sangat membantu warga kami, terutama dalam kondisi pascabencana,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa bantuan pipa air bersih merupakan kebutuhan paling mendesak saat ini.
“Kerusakan jaringan air bersih sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari warga. Bantuan ini akan segera kami manfaatkan untuk mempercepat pemulihan,” tambahnya.

Apresiasi juga datang dari tokoh masyarakat sekaligus wali jorong setempat yang menilai kehadiran perguruan tinggi di tengah masyarakat terdampak bencana memberikan dampak moral yang besar.
“Kami tidak hanya menerima bantuan materi, tetapi juga merasakan perhatian dan empati. Kehadiran langsung dosen dan mahasiswa ke jorong-jorong memberi semangat baru bagi warga untuk bangkit,” ungkapnya.
Susandra Jaya menegaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi ruang pembelajaran sosial bagi mahasiswa.
“Mahasiswa belajar tentang empati, solidaritas, dan kerja kolaboratif di lapangan. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat serta mempercepat proses pemulihan di Sungai Landia,” pungkasnya.
Penandatanganan Serah Terima Bantuan
Sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi, penyaluran bantuan juga disertai dengan penandatanganan berita acara serah terima. Serah terima dilakukan secara simbolis oleh Ketua Tim Tanggap Darurat ISI Padangpanjang kepada Wali Nagari Sungai Landia di Kantor Wali Nagari selaku posko utama kebencanaan.

Dokumen tersebut memuat rincian bantuan berupa 900 paket logistik, 180 batang pipa PVC, dan 10 roll pipa HDPE yang diperuntukkan bagi percepatan pemulihan suplai air bersih masyarakat.
“Serah terima ini menjadi bagian dari komitmen kami dalam menjaga tata kelola bantuan yang transparan dan bertanggung jawab,” tegas Susandra.
Dengan selesainya rangkaian kegiatan ini, ISI Padangpanjang berharap sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat dapat terus terjalin dalam mendukung pemulihan sosial dan infrastruktur dasar Nagari Sungai Landia pascabencana.








