Padangpanjang, 11 November 2025 — Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang kembali menghadirkan kegiatan bertaraf internasional melalui Workshop “Dibalik Layar Pertunjukan Postdramatik” bersama Kai Tuchmann, akademisi dan praktisi teater dunia asal Jerman yang dikenal luas atas kontribusinya dalam pengembangan teater pascadramatik.
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Kuliah P2 FSP ISI Padangpanjang dan dihadiri oleh Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, Wakil Dekan III, dosen, serta mahasiswa Program Studi Seni Teater.
Dalam kesempatan tersebut, Kai Tuchmann — yang dikenal sebagai Guest Professor di Beijing’s Central Academy of Drama, serta pengajar dramaturgi dan manajemen teater di Zurich University of the Arts dan Frankfurt University of Music and Performing Arts — berbagi wawasan mendalam mengenai konsep, struktur, dan praktik teater postdramatik yang menjadi salah satu arus penting dalam perkembangan teater kontemporer dunia.

Melalui pendekatan interaktif, para peserta diajak menelusuri proses kreatif di balik sebuah pertunjukan pascadramatik, termasuk bagaimana dramaturgi dan manajemen pertunjukan dapat membangun narasi artistik yang kuat sekaligus tetap komunikatif bagi penonton.
“Kegiatan ini menjadi ruang penting bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan mereka tentang praktik teater global sekaligus memperkuat kemampuan konseptual dalam penciptaan karya,” ujar Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Padangpanjang dalam sambutannya.
Eksplorasi Teater Dokumenter dan Teater Kenyataan
Selain membedah praktik pascadramatik, Kai Tuchmann juga memimpin Workshop Teater Dokumenter yang mengajak peserta mengeksplorasi seni dan praktik theatre of the real — bentuk teater yang menghadirkan kisah, peristiwa, dan pengalaman nyata ke atas panggung.
Berlandaskan gagasan dari bukunya yang baru diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, Dramaturgi Pascadramatik: Resonansi antara Asia dan Eropa, Tuchmann memperkenalkan latihan, strategi artistik, dan pendekatan kreatif tentang bagaimana realitas dapat diolah menjadi pertunjukan yang memikat dan reflektif.
Selama dua hari pelaksanaan workshop, peserta diajak untuk mempraktikkan teknik dasar teater kenyataan, merancang ide pertunjukan dokumenter, serta mendiskusikan cara menghadirkan realitas sosial menjadi karya yang menggugah empati penonton.

Ceramah dan Diskusi: “Di Balik Layar Teater Pascadramatik”
Rangkaian kegiatan juga dilanjutkan dengan ceramah dan diskusi publik bertajuk “Di Balik Layar Teater Pascadramatik”, yang menjadi bagian dari perayaan peluncuran buku Kai Tuchmann tersebut.
Dalam sesi ini, Tuchmann memaparkan visi editorial dan strategi kreatif di balik proses penyusunan bukunya, yang memuat kumpulan ceramah dari berbagai praktisi teater pascadramatik terkemuka dari Asia Timur dan Eropa.
Buku ini menjadi refleksi penting atas praktik dramaturgi lintas budaya yang berkembang di Asia dan dunia berbahasa Jerman. Diskusi pun berlangsung dinamis dengan keterlibatan mahasiswa dan dosen yang antusias menyoroti pertemuan ide-ide antara teater Asia dan Eropa.
Meningkatkan Daya Saing dan Wawasan Internasional Mahasiswa
Melalui kegiatan ini, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Padangpanjang menghadirkan pembelajaran berskala internasional yang relevan dengan dinamika seni pertunjukan global.
Kehadiran Kai Tuchmann tidak hanya memperkaya wawasan akademik mahasiswa, tetapi juga memperkuat jejaring kerja sama internasional di bidang teater dan dramaturgi.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi tradisi akademik baru di ISI Padangpanjang — membuka ruang pertemuan gagasan antara seniman, akademisi, dan mahasiswa dari berbagai negara,” ujar salah satu dosen pendamping Seni Teater.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama serta penyerahan kenang-kenangan kepada narasumber sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi dan inspirasinya bagi sivitas akademika ISI Padangpanjang.
