ISI Padangpanjang Siapkan Langkah Strategis Menuju Akreditasi Unggul

Padangpanjang, 13 November 2025 — Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang terus menunjukkan komitmen terhadap peningkatan mutu dan tata kelola perguruan tinggi. Melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Kapasitas Institusi dalam Pelaksanaan Akreditasi Perguruan Tinggi dan Program Studi, ISI Padangpanjang memperkuat pemahaman sivitas akademika terhadap instrumen dan strategi pelaksanaan akreditasi.

Kegiatan yang dilaksanakan di Lantai III Gedung Rektorat ISI Padangpanjang ini menghadirkan Prof. Slamet Wahyudi, S.T., M.T., Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), sebagai narasumber utama. FGD diikuti oleh para pimpinan, dosen, serta tim penjaminan mutu dari seluruh unit kerja di lingkungan kampus.

Dalam sambutannya, Rektor ISI Padangpanjang, Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan pelaksanaan akreditasi baik di tingkat program studi maupun institusi.

“Dalam proses akreditasi, ISI Padangpanjang menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan instrumen, proses perizinan, hingga pemenuhan dokumen pendukung. Target kita jelas — hasil akreditasi harus berada pada kategori Baik Sekali,” tegas Rektor.

Rektor juga menyampaikan apresiasi kepada Prof. Slamet Wahyudi yang telah memberikan pencerahan terkait pelaksanaan akreditasi perguruan tinggi sesuai regulasi terbaru.

“Terima kasih kepada Prof. Slamet Wahyudi yang telah memberikan banyak pencerahan mengenai pelaksanaan akreditasi. Materi yang disampaikan menjadi panduan penting bagi kami dalam memperkuat sistem penjaminan mutu di ISI Padangpanjang,” ujar Dr. Febri Yulika.

Selain itu, Rektor juga menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada panitia serta peserta FGD yang telah berpartisipasi aktif.

“Selamat dan terima kasih kepada seluruh panitia serta peserta atas kerja keras dan semangat kebersamaan dalam kegiatan ini. Semoga kolaborasi ini terus berlanjut demi terwujudnya akreditasi unggul bagi ISI Padangpanjang,” tambahnya.


Pencerahan dari Dewan Eksekutif BAN-PT

Dalam paparannya, Prof. Slamet Wahyudi, S.T., M.T., menjelaskan pentingnya sinkronisasi antara Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) untuk mencapai hasil akreditasi yang optimal. Ia menekankan bahwa akreditasi tidak hanya berorientasi pada pemenuhan dokumen, tetapi juga pada pembentukan budaya mutu di lingkungan perguruan tinggi.

“Akreditasi bukan sekadar memenuhi standar administratif, tetapi membangun budaya mutu secara menyeluruh. Semua elemen kampus harus bergerak bersama agar mutu akademik dan tata kelola institusi terus meningkat,” ungkap Prof. Slamet.

Kegiatan ini juga menjadi sarana berbagi pengalaman dan pengetahuan praktis bagi tim akreditasi ISI Padangpanjang dalam memahami perubahan instrumen serta strategi pelaporan yang sesuai dengan Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 tentang Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).


Komitmen Menuju Kampus Unggul dan Berdaya Saing

Melalui pelaksanaan FGD ini, ISI Padangpanjang menegaskan kesiapannya untuk menghadapi siklus akreditasi dengan lebih terencana dan terintegrasi. Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas institusi dalam mewujudkan visi ISI Padangpanjang sebagai pusat pendidikan seni yang kreatif, berkarakter, dan berdaya saing nasional.