Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang kembali bersiap melaksanakan program tahunan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 2025, sebagai bentuk komitmen institusi dalam memperkuat peran seni dan budaya sebagai sarana pengabdian kepada masyarakat.
Setelah berhasil melaksanakan KKN 2024 di 30 nagari di Kabupaten Agam dan Kabupaten Limapuluh Kota, dengan hasil yang memperkuat revitalisasi tradisi, menciptakan ruang dialog kebudayaan, serta menumbuhkan inovasi seni berbasis kearifan lokal, ISI Padangpanjang kini meningkatkan skala dan orientasi program secara lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Tahun 2025 ini, kegiatan KKN Reguler akan dilaksanakan di 48 nagari dan desa, yang tersebar di dua wilayah: Kota Sawahlunto dan Kabupaten Tanah Datar.
“Antusiasme dan permintaan dari berbagai daerah yang ingin menjadi lokasi KKN ISI Padangpanjang terus meningkat. Hal ini menandakan bahwa kontribusi mahasiswa kami dalam pengembangan seni dan budaya lokal semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat,” ujar Dr. Yusril, S.S., M.Sn., Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ISI Padangpanjang.
Namun, lanjutnya, jumlah permintaan yang tinggi tentu tidak bisa dipenuhi seluruhnya mengingat keterbatasan sumber daya dan sebaran wilayah di Sumatera Barat. Salah satu contoh adalah Kabupaten Dharmasraya, yang meskipun telah menjadi lokasi KKN pada tahun 2023, kembali mengajukan permohonan sebagai bentuk apresiasi atas dampak positif yang dirasakan.
“Kami merasa bangga karena keberadaan mahasiswa ISI Padangpanjang tidak hanya diterima dengan baik, tetapi juga meninggalkan kesan dan dampak yang kuat, khususnya dalam pelestarian serta pengembangan seni dan budaya lokal,” tambahnya.

Sebagai langkah awal pelaksanaan, survei dan observasi lokasi telah dilakukan oleh Susandrajaya, M.Sn., Koordinator Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus Pengelola KKN ISI Padangpanjang, pada akhir Februari 2025. Dari hasil survei tersebut, ditetapkan bahwa lokasi KKN tahun ini mencakup 18 nagari/desa di Kota Sawahlunto dan 28 nagari di Kabupaten Tanah Datar.
Penetapan lokasi mempertimbangkan:
- Potensi seni dan budaya lokal
- Kebutuhan masyarakat terhadap pendampingan seni
- Kesiapan pemerintah nagari dalam mendukung kegiatan
- Antusiasme dan keterlibatan aktif masyarakat

Pembekalan Mahasiswa: Siap Terjun Mengabdi lewat Seni
Sebagai bagian dari persiapan, pada bulan Juni 2025, ISI Padangpanjang akan menyelenggarakan kegiatan Pembekalan KKN bagi mahasiswa peserta. Kegiatan ini dirancang untuk membekali mahasiswa secara mental, intelektual, dan teknis sebelum diterjunkan ke lapangan.
Pembekalan akan menghadirkan:
- Kepala Dinas PMD Kota Sawahlunto dan Tanah Datar yang akan memberikan informasi kontekstual terkait wilayah, potensi lokal, dan tantangan sosial budaya.
- Alumni ISI Padangpanjang yang telah berpengalaman menjalankan program seni berbasis masyarakat, guna memberikan inspirasi serta strategi aplikatif dalam mendesain program kerja KKN yang efektif dan berdampak.
Dengan pendekatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menyusun program kerja yang adaptif, kolaboratif, dan sesuai dengan kebutuhan lokal, khususnya dalam bidang pelestarian dan pemberdayaan seni budaya.

Seni untuk Masyarakat: ISI Padangpanjang Hadir, Berkarya, dan Berdampak
Dengan persiapan yang matang — mulai dari survei lokasi, penetapan nagari sasaran, hingga pembekalan oleh narasumber yang kompeten — pelaksanaan KKN Reguler ISI Padangpanjang tahun 2025 diharapkan tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Program ini menunjukkan bahwa KKN bukan sekadar kewajiban akademik, melainkan wujud konkret peran ISI Padangpanjang sebagai institusi seni yang hadir dan membumi di tengah masyarakat, menguatkan ekosistem budaya lokal, dan menjadikan seni sebagai jalan pemberdayaan.
Melalui sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah daerah, ISI Padangpanjang terus membuktikan diri sebagai pusat pengembangan seni yang berintegritas, relevan, dan berdampak luas bagi kehidupan sosial masyarakat.
