Padangpanjang,— Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang menggelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, di halaman kampus. Upacara berlangsung khidmat dan diikuti oleh seluruh civitas akademika ISI Padangpanjang. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Rektor ISI Padangpanjang Dr. Febri Yulika,S.Ag.,M.Hum menyampaikan amanat serta membacakan pidato resmi dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI).
Dalam amanatnya, Rektor menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar kebutuhan formal, tetapi telah menjadi ruang hidup bersama yang secara konsensual diakui sebagai pijakan nilai, arah pandang, dan tujuan bersama dalam kehidupan berbangsa.
“Pancasila adalah fondasi sekaligus arah tujuan pembangunan nasional. Tanpa ideologi yang kuat, pembangunan akan rapuh dan berpotensi melahirkan ketimpangan serta dehumanisasi,” ujarnya.
Rektor juga membacakan Pidato Kepala BPIP RI yang menggarisbawahi pentingnya memperkokoh ideologi Pancasila sebagai bentuk komitmen untuk membangun bangsa yang berakar pada nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila semakin nyata. Masyarakat kini dihadapkan pada paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, serta disinformasi yang mengancam kohesi sosial bangsa.
“Melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan: dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital,” kutip Rektor dari pidato resmi.
Upacara Hari Lahir Pancasila tahun ini menjadi momentum reflektif sekaligus afirmasi ideologis ISI Padangpanjang untuk terus menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam seluruh kegiatan pendidikan, pengabdian, dan praktik akademik.
