Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang melakukan trauma healing terhadap masyarakat yang tengah memulihkan diri pascabencana banjir dan longsor yang melanda berbagai daerah di Sumatera Barat. Melalui gerakan terpadu tim relawan mahasiswa bersama para dosen pembimbing, ISI Padangpanjang melaksanakan program trauma healing dan penyaluran bantuan di tujuh titik terdampak: Tanjung Mutiara (Tanah Datar), Salareh Air (Palembayan), Lambuang Bukik (Kota Padang), Saniang Baka (Solok), Paninggahan (Solok), Selayo (Kota Solok), serta tiga jorong di Nagari Tigo Koto Silungkang, Kabupaten Agam.
Di Jorong Tanjung Mutiara, Tanah Datar, tim yang dibimbing Dr. Eva Riyanti memulai kegiatan dengan koordinasi intensif bersama Wali Nagari dan Ketua Jorong sebelum mendampingi anak-anak melalui aktivitas menggambar, permainan, dan ruang ekspresif yang membantu meredakan kecemasan.

Di Salareh Air, Kecamatan Palembayan, tim relawan bersama pembimbing Awerman, S.Sn., M.Hum., Ph.D., menyalurkan bantuan berupa tas dan perlengkapan alat tulis sebagai dukungan awal untuk memulihkan semangat belajar anak-anak yang terdampak banjir. Selain pembagian bantuan, tim juga menghadirkan hiburan sederhana seperti sesi mendongeng, bercerita, dan permainan tebak-tebakan. Aktivitas ini menjadi ruang ceria bagi anak-anak untuk mengurangi ketegangan sekaligus memperkuat kembali motivasi mereka untuk kembali belajar.

Kegiatan di Kelurahan Lambuang Bukik, Kecamatan Pauh, Kota Padang, menghadirkan hiburan seni dan sesi menggambar bersama. Anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi, menemukan kembali tawa dan keceriaan setelah melalui hari-hari penuh tekanan. Tim juga membagikan perlengkapan sekolah untuk menunjang aktivitas pendidikan mereka.

Aksi kemanusiaan di Nagari Saniang Baka, Kabupaten Solok, dipimpin oleh Edi Satria. Pada hari pertama, tim membagikan nasi bungkus untuk masyarakat dan melanjutkan kegiatan ke SDN 19 Saniang Baka untuk sesi mendongeng dan bercerita.

Di Nagari Paninggahan, Kabupaten Solok, tim memulai aksi dengan serah terima bantuan di Posko Utama, lalu melaksanakan trauma healing melalui aktivitas seni dan permainan kreatif yang membantu anak-anak mengelola kembali kondisi emosional mereka.

Sementara itu, di Selayo, Kota Solok, tim yang dibimbing Ricarian mengajak anak-anak mengikuti kegiatan interaktif yang dirancang untuk mengurangi rasa takut dan kecemasan pascabencana.
Aksi relawan di Nagari Tigo Koto Silungkang, Kabupaten Agam, menjangkau tiga jorong sekaligus—Gumarang, Silungkang, dan Tantaman. Dipimpin oleh Yuniarni, tim pelaksana menghadirkan sesi menggambar, hiburan seni, serta permainan rekreatif yang berfokus pada pemulihan psikologis anak-anak.
Melalui rangkaian kegiatan ini, ISI Padangpanjang hadir bersama masyarakat tidak hanya melalui bantuan fisik, tetapi juga lewat sentuhan seni yang mampu menyembuhkan, menguatkan, dan memulihkan sisi emosional anak-anak terdampak. Program pendampingan ini akan terus berlanjut hingga masyarakat benar-benar siap kembali menata kehidupan mereka.








