Prodi Studi Humanitas ISI Padangpanjang Jemput Mahasiswa Magang di LP2M Padangdan Gelar Nobar Film “Waktu Untuk Mekar”

Padang, 24 November 2025 — Program Studi Studi Humanitas Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang melaksanakan penjemputan mahasiswa magang di Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Padang, Senin (24/11). Kegiatan ini berlangsung sebagai bagian dari proses evaluasi serta penyerahan kembali mahasiswa magang setelah menjalani program pembelajaran lapangan selama 12 minggu.

Mahasiswa yang dijemput, Aisyah Fii Jannah, selama masa magang terlibat aktif dalam berbagai program lembaga, mulai dari asistensi penyusunan program, pendokumentasian aktivitas, hingga produksi materi publikasi LP2M. Pihak LP2M memberikan apresiasi atas kinerja Aisyah yang dinilai disiplin, komunikatif, serta memiliki kemampuan riset dan kreativitas visual yang kuat.

Sebagai bagian dari agenda penutupan magang, Prodi Studi Humanitas dan LP2M menggelar nonton bareng film pendek “Waktu Untuk Mekar”, sebuah karya orisinal yang diproduseri sekaligus disutradarai oleh Aisyah Fii Jannah. Film tersebut mengangkat pesan emosional tentang proses tumbuh, keberanian mengambil keputusan, dan perjuangan perempuan menemukan ruang hidupnya, sekaligus menjadi media edukasi mengenai pencegahan perkawinan usia anak.

Suasana nobar berlangsung hangat dan emosional. Banyak peserta terlihat terbawa alur cerita, menandakan kuatnya pesan visual dan narasi yang disampaikan. Jajaran pimpinan, para kepala divisi, serta staf LP2M memberikan tanggapan positif terhadap kualitas film tersebut, terutama dari sisi kedalaman cerita, kekuatan riset, serta penyampaian pesan sosial melalui pendekatan audiovisual yang komunikatif dan menyentuh.

Perwakilan Prodi Studi Humanitas menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi contoh ideal capaian pembelajaran mahasiswa.

“Mahasiswa Studi Humanitas tidak hanya dibekali kemampuan analitis dan penelitian, tetapi juga dituntut mampu menerjemahkan gagasan menjadi media yang efektif. Film Waktu Untuk Mekar menunjukkan bagaimana riset, empati, dan kreativitas berpadu dalam sebuah karya yang berdampak,” ujarnya.