Mahasiswa dan Dosen Film dan TV ISI Padangpanjang Raih Capaian Tertinggi dalam Program Akuisisi Pengetahuan Lokal BRIN

Padangpanjang, 4 November 2025 — Mahasiswa dan dosen Program Studi Film dan Televisi (Prodi Film dan TV) Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Melalui karya-karya yang berakar pada budaya dan pengetahuan lokal, Prodi Film dan TV ISI Padangpanjang berhasil menjadi kampus dengan capaian tertinggi dalam Program Akuisisi Pengetahuan Lokal yang digagas oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Capaian tersebut disampaikan langsung oleh Bapak Dhevi E.I.R. Mahelingga, perwakilan tim BRIN dalam kegiatan Bengkel Karya Program Akuisisi Pengetahuan Lokal, yang dilaksanakan bersamaan dengan Musyawarah Nasional (MUNAS) Perkumpulan Program Studi Film dan Televisi (PROSFISI) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Dalam penjelasannya, Dhevi Mahelingga menyampaikan bahwa ISI Padangpanjang mencatatkan tingkat akuisisi pengetahuan lokal tertinggi, yakni mencapai 42,3 persen dari total kampus yang berpartisipasi. Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa Prodi Film dan Televisi ISI Padangpanjang berhasil menyerap dana program BRIN sebesar Rp405.000.000 dan menghasilkan 44 karya yang diakui memiliki nilai dan kandungan pengetahuan lokal.

“Dari hasil penilaian dan verifikasi, ISI Padangpanjang menempati posisi tertinggi dalam Program Akuisisi Pengetahuan Lokal. Hal ini menunjukkan bahwa karya mahasiswa dan dosen di kampus seni ini tidak hanya berorientasi pada estetika, tetapi juga mampu menjadi media pelestarian dan dokumentasi pengetahuan budaya lokal,” ujar Dhevi E.I.R. Mahelingga dalam forum tersebut.


Karya Film sebagai Media Pelestarian Pengetahuan Lokal

Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa dan dosen Prodi Film dan Televisi ISI Padangpanjang memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian budaya dan pengetahuan lokal, khususnya budaya Minangkabau dan Sumatera Barat. Melalui karya film, mereka mentransformasikan nilai-nilai lokal menjadi narasi visual yang inspiratif, informatif, dan edukatif.

Ketua Program Studi Film dan Televisi ISI Padangpanjang, Maisratun Najmi, M.Sn , menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil dari proses kreatif dan riset yang panjang.

“Kami selalu menekankan kepada mahasiswa pentingnya menggali identitas budaya daerah sebagai sumber ide dalam berkarya. Dengan pendekatan ini, karya film tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi arsip pengetahuan dan media pelestarian warisan lokal,” ujarnya.

Selain menjadi kebanggaan kampus, keberhasilan ini juga memperkuat posisi ISI Padangpanjang sebagai pusat pendidikan seni yang aktif mendukung transformasi pengetahuan lokal menjadi karya kreatif yang bernilai akademis dan budaya.


Dukungan Kampus terhadap Pengembangan Riset dan Inovasi Seni

Rektor ISI Padangpanjang, Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum., menyampaikan apresiasi kepada Prodi Film dan Televisi atas capaian tersebut.

“Saya menyampaikan selamat kepada seluruh dosen dan mahasiswa Prodi Film dan TV ISI Padangpanjang. Capaian ini membuktikan bahwa riset dan karya seni dapat berjalan seiring untuk memperkuat pelestarian pengetahuan lokal. Ini sejalan dengan visi kampus untuk mengembangkan seni berbasis kearifan lokal dan berorientasi pada inovasi,” ujar Rektor.

Beliau juga menambahkan bahwa kampus akan terus memperkuat dukungan terhadap kegiatan riset, dokumentasi budaya, dan penciptaan karya yang relevan dengan perkembangan zaman namun tetap berpijak pada nilai-nilai budaya daerah.


Transformasi Pengetahuan Lokal ke Ranah Nasional

Dengan diakuinya 44 karya film dari ISI Padangpanjang dalam program akuisisi BRIN, karya-karya tersebut kini menjadi bagian dari repositori pengetahuan nasional yang dapat diakses oleh masyarakat luas. Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi seni lainnya untuk terus menggali dan mengangkat kekayaan budaya daerah melalui riset dan karya kreatif.