Jakarta, 17 Oktober 2025 — Dosen Program Studi Seni Teater Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Tatang Rusmana, S.Sn., M.Sn., berkesempatan mempresentasikan makalah pada Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara XX yang diselenggarakan oleh Manassa Indonesia (Masyarakat Pernaskahan Nusantara Indonesia). Kegiatan bergengsi ini berlangsung pada tanggal 15 s/d 17 Oktober 2025 di Gedung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Dalam simposium yang dihadiri oleh lebih dari 50 perguruan tinggi di Indonesia serta sejumlah peneliti dan pakar pernaskahan dari luar negeri, Tatang Rusmana dari Program Studi Seni Teater ISI Padangpanjang. Selain menyampaikan makalah akademik, ia juga menampilkan nukilan pertunjukan teater “Nata Sukma”, karya sekaligus arahan sutradaranya sendiri.
Makalah yang dipresentasikan berjudul “Transformasi Manuskrip Wawacan Nata Sukma Menjadi Karya Pertunjukan Teater”, merupakan hasil riset mendalam yang dilakukan terhadap naskah kuno Wawacan Nata Sukma. Manuskrip tersebut ditulis sekitar tahun 1833 dan ditemukan di Kabupaten Bandung, pada masa Tanam Paksa Kopi di era kolonial Belanda.
Dalam paparannya, Tatang menjelaskan bahwa riset ini berupaya menggali nilai-nilai estetik, etika, dan filosofis yang terkandung dalam teks klasik tersebut untuk kemudian ditransformasikan menjadi pertunjukan teater modern yang relevan dengan konteks sosial dan budaya kekinian di Indonesia.
“Karya ini berangkat dari semangat untuk menghidupkan kembali teks lama dalam bentuk baru yang bisa berbicara kepada masyarakat hari ini. Transformasi ini bukan sekadar adaptasi, tetapi proses kreatif yang berakar pada sejarah dan menatap masa depan,” ujar Tatang Rusmana.
Selain memperkaya khazanah akademik di bidang seni pertunjukan, keikutsertaan ISI Padangpanjang dalam Simposium Internasional ini juga menjadi wujud nyata kontribusi kampus dalam menghubungkan dunia akademik, riset budaya, dan praktik seni pertunjukan.
Melalui partisipasi ini, Tatang Rusmana memperkenalkan hasil penelitian dan karya kreatifnya dan berharap ISI Padangpanjang menjadi pusat pengembangan seni dan budaya Nusantara yang terus aktif di forum nasional maupun internasional.