Padangpanjang – Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang kembali menorehkan kebanggaan melalui pertunjukan tugas akhir mahasiswa Program Studi Seni Tari. Karya bertajuk “Sairing Balain Raso” menjadi sorotan utama dalam gelaran tersebut, menampilkan kekuatan koreografi yang menggugah dan sarat makna sosial budaya.
Dikoreografi oleh Rezi Nur Azizah, mahasiswa tingkat akhir yang tengah menempuh ujian penciptaan seni, karya ini sukses memikat perhatian audiens di Gedung Pertunjukan ISI Padangpanjang. Mengangkat tema penyimpangan peran panghulu dalam adat Minangkabau, “Sairing Balain Raso” menyuarakan realitas getir yang masih relevan hingga hari ini.

Dalam tatanan adat Minangkabau, panghulu idealnya merupakan sosok pemimpin yang adil, pelindung, dan rujukan musyawarah bagi anak kemenakan. Namun ketika peran ini dijalankan secara semena-mena, terjadi gesekan dalam struktur sosial yang memicu luka kolektif, kekecewaan, dan perpecahan dalam kaum sapasuku. Rezi menerjemahkan kompleksitas isu ini dalam bentuk gerak, ruang, dan suasana yang emosional sekaligus reflektif.
Pertunjukan ini menjadi bukti nyata kerja keras kolaboratif antara Rezi dan tim produksi, serta dukungan penuh dari dosen pembimbing dan penguji, yaitu : Dr. Ali Sukri, S.Sn., M.Sn. (Penguji 1) , Idun Ariastuti, S.Sn., M.Sn. (Penguji 2), Wahida Wahyuni, S.Sn., M.Sn. (Pembimbing)
Momen pertunjukan pun menjadi lebih mengharukan dengan kehadiran orang tua Rezi, Ayahanda Asrizal dan Ibunda Marnis, yang menyaksikan secara langsung proses kreatif dan pencapaian monumental sang putri.
Keberhasilan “Sairing Balain Raso” tak lepas dari kekompakan tim Organisasi Pelaksana, dan diorganisir sedemikian rupa yang terdiri dari: Pimpinan Produksi: Farid Ramadhan, Stage Manager: Inggrit Belinda N, Sekretaris: Candrika Kumala Tungga S.Sos & Mashitoh Salsabilla Efendi dan teman teman lainnya. Untuk mahasiswa yang mendukung pertunjukan ini, sangat bermanfaat bagi mereka kedepan diantaranya menambah pengalaman lapangan, mengasah keterampilan, belajar kerja tim, membangun portofolio, menjalin relasi, persiapan tugas akhir sendiri.
Pertunjukan ini bukan hanya sekadar bentuk akhir dari proses akademik, tetapi juga wujud nyata kontribusi seni dalam membuka ruang kesadaran sosial dan budaya. ISI Padangpanjang mengapresiasi penuh capaian ini, dan terus berkomitmen melahirkan karya-karya seni yang relevan, menggugah, dan berdampak.