Sebanyak 580 peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, 30 orang wali Nagari, 30 orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta puluhan pimpinan struktural mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Kepala Lembaga, hingga Ketua Program Studi, memenuhi Gedung Pertunjukan Huridjah Adam pada hari Rabu, 29 Mei 2024. Mereka berkumpul dalam rangka pembekalan KKN Reguler dan Non Reguler dengan tema “Bersinergi dengan Nagari untuk Pengembangan Seni Budaya”.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dr. Yusril, S.S., M.Sn., mengundang lima narasumber yang dianggap sangat relevan dengan tema tersebut. Mereka adalah Prof. Ganefri, M.Pd., Ph.D., Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari (DPMN) dari Kabupaten Agam, Kabupaten Solok, Kabupaten Limapuluh Kota, serta perwakilan Alumni ASKI/STSI/ISI Padangpanjang. Harapannya, kelima narasumber ini dapat memberikan bekal yang tepat dan pencerahan kepada peserta KKN dalam menyiapkan program individu dan kelompok.

Dalam sambutannya, Rektor ISI Padangpanjang, Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum., menyatakan bahwa KKN harus memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan masyarakat di nagari. Beliau menekankan pentingnya mengembangkan potensi nagari dalam bingkai kewirausahaan. Oleh karena itu, beliau meminta narasumber yang tepat untuk memberikan materi pembekalan di bidang kewirausahaan, seperti Prof. Ganefri, M.Pd., Ph.D. Harapannya adalah meningkatkan wawasan mahasiswa peserta KKN tentang kewirausahaan sebagai bekal untuk bersinergi dengan masyarakat.

Selain itu, Febri Yulika menanggapi isu tingginya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang memberatkan mahasiswa di beberapa perguruan tinggi. Beliau menegaskan bahwa tidak akan ada peningkatan biaya UKT di ISI Padangpanjang untuk beberapa tahun ke depan. Penegasan ini disambut dengan tepuk tangan riuh oleh mahasiswa sebagai tanda setuju. Dengan biaya yang terjangkau, diharapkan jumlah mahasiswa meningkat, selain juga penambahan beberapa Program Studi di ISI Padangpanjang.
Prof. Ganefri, M.Pd., Ph.D., sebagai narasumber pertama, memberikan materi berjudul “Implementasi Budaya Kewirausahaan dalam Pembangunan Nagari”. Beliau menyampaikan bahwa inovasi dan kreativitas adalah kunci untuk menjadi pemenang dalam era perkembangan teknologi saat ini. Mahasiswa ISI Padangpanjang, dengan keterampilan dan keahlian yang mereka miliki, perlu memiliki kemampuan kewirausahaan untuk menjadi pengusaha sukses di bidang seni budaya dan industri kreatif.

Pembekalan berikutnya diberikan oleh Kepala DPMN dari Kabupaten Agam, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Limapuluh Kota. Masing-masing memaparkan potensi daerahnya terkait sumber daya alam dan sumber daya manusia. Informasi ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa peserta KKN dalam merancang program sesuai dengan potensi daerah dan nagari berdasarkan kompetensi yang mereka miliki.


Sesi terakhir narasumber disampaikan oleh Bambang Sriyanto, seorang alumni yang telah berkiprah di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan strategi sukses dalam melaksanakan program KKN di nagari, menekankan pentingnya kerjasama tim dan kolaborasi dengan masyarakat.

Ketua Pelaksana, Susandrajaya, S.Sn., M.Sn., menuturkan tingginya minat dan permintaan kabupaten dan kota di Sumatera Barat agar program KKN Reguler dilaksanakan di daerahnya. Namun, karena keterbatasan peserta dan pertimbangan pemerataan daerah dan lokasi KKN, tahun ini hanya bisa dilaksanakan di 30 nagari, yakni 14 nagari di Kabupaten Agam, 10 nagari di Kabupaten Solok, dan 6 nagari di Kabupaten Limapuluh Kota. Beliau juga menyampaikan bahwa selain KKN Reguler, tahun ini ISI Padangpanjang mengirimkan 15 orang mahasiswa KKN Non Reguler yang terdiri dari 5 orang KKN Kebangsaan yang dilaksanakan di Ambon, KKN Internasional di Pulau Samosir Sumatera Utara, dan KKN PPM Terpadu Tuah Sakato di Kabupaten Pasaman Barat.

Melalui program pembekalan ini, diharapkan peserta KKN memiliki modal utama dalam mempersiapkan program individu dan kelompok agar dapat memberikan sumbangsih kepada nagari.
