VISI:
Mencetak akademisi dengan integritas Melayu dan profesionalisme yang tinggi, serta mampu menciptakan dan mempresentasikan karya animasi yang kreatif dan inovatif di panggung global dengan semangat entrepreneur, menuju realisasi di tahun 2044.
MISI :
- Mendidik akademisi dengan menanamkan nilai-nilai integritas Melayu dan profesionalisme dalam setiap aspek pembelajaran animasi.
- Mengembangkan kurikulum yang memadukan aspek teoretis dan praktis dalam pembelajaran animasi, berfokus pada kreativitas dan inovasi.
- Menyediakan fasilitas dan sumber daya yang mendukung eksperimen dan penciptaan karya animasi, yang memenuhi standar global.
- Membangun kemitraan dengan industri animasi nasional dan internasional untuk memperluas kesempatan bagi akademisi dalam mempresentasikan karya mereka.
- Mendorong dan mendukung mahasiswa dan staf untuk mengembangkan semangat kewirausahaan melalui pelatihan, mentoring, dan inkubasi bisnis.
- Mengadakan kegiatan yang menampilkan karya mahasiswa di panggung global, seperti festival animasi, konferensi, dan kompetisi.
- Memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan budaya dengan institusi pendidikan dan industri animasi nasional dan internasional
- Menyusun strategi dan rencana aksi jangka panjang yang akan memastikan pencapaian visi pada tahun 2044, termasuk penelitian dan penerapan teknologi animasi terbaru.
Misi-misi tersebut dirancang untuk mendukung pencapaian visi yang telah ditetapkan, serta memastikan bahwa lulusan tidak hanya memiliki keahlian teknis, tetapi juga visi kewirausahaan dan kemampuan untuk berkontribusi di panggung animasi global.
Keunggulan Program Studi
Kehadiran ISI Padangpanjang sebagai perguruan tinggi yang melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang seni dan budaya adalah salah satu wujud dari tanggung jawab pemerintah dalam menggali, melestarikan, dan mengembangkan seni budaya Indonesia dalam segala aspek. Pembangunan seni dan budaya diharapkan dapat berfungsi untuk menjaga keseimbangan hidup dan memperkokoh jati diri dalam menghadapi dampak globalisasi. Program Studi Animasi sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa mengisyaratkan bahwa pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan seni budaya oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat luas berlangsung sinergis, sehingga pemberdayaan semua potensi kearifan lokal yang ada dapat mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkualitas dan mampu meningkatkan daya saing di panggung global. Penyelenggaraan Program Studi Animasi bertujuan untuk melahirkan akademisi yang berkarakter budaya Nusantara, serta mampu mengkaji, mencipta, dan menyajikan karya animasi secara kreatif dan inovatif.
Orientasi dasar Program Studi Animasi ISI Padangpanjang adalah penalaran yang penekanan utamanya terletak pada pemahaman dan kepekaan yang baik tentang visual, teknis, dan konsep pada story dan storytelling, serta pada prinsip-prinsip rupa dan prinsip-prinsip animasi. Kepekaan tersebut akan disertai dengan pemahaman yang baik atas faktor-faktor sosial, ekonomi, budaya, psikologi, fisiologi, teknologi, dan lingkungan, untuk menghasilkan produk animasi yang tidak hanya bersifat konstruktif terhadap masyarakat, namun juga kaya akan nilai-nilai budaya Melayu Nusantara. Selain itu, untuk dapat berkompeten dalam bidang animasi pun dibutuhkan pemahaman dan kesadaran yang baik mengenai etika profesi, moral dan etos kerja, serta sikap sosial dan budaya.
Dalam ruang lingkup teknis penciptaan animasi, Program Studi Animasi ISI Padangpanjang akan lebih menitikberatkan pada kemahiran sketsa (sketching), menggambar (drawing), dan melukis (painting). Kemahiran sketsa dibutuhkan untuk mengeksplorasi ide-ide dengan cepat, pada proses berpikir dalam proses penciptaan desain karakter, storyboard, desain lingkungan, dan sebagainya. Kemahiran-kemahiran tersebut . menekankan pada 2 metode dasar animasi, yaitu metode tradisional (manual) dan metode digital (komputer grafis), yang akan mendukung kemampuan produksi mahasiswa dalam menciptakan karya animasi yang berkarakter, baik dalam segi teknis, maupun gaya visual.
Keunggulan yang hendak dicapai oleh Program Studi Animasi ISI Padangpanjang berdasarkan pengembangan keilmuan dan capaian pembelajaran adalah kemampuan dalam menjawab tantangan industri animasi saat ini. Program Studi Animasi diharapkan mampu menciptakan keseimbangan antara pengembangan keilmuan animasi dan pembelajaran seni budaya dalam sistem edukasi yang terencana, mandiri, berdedikasi tinggi, serta kompeten di bidangnya.
Tujuan
Berdasarkan visi dan misi, tujuan Prodi Animasi ISI Padangpanjang adalah:
1. Menghasilkan akademisi dan praktisi animasi yang berintegritas, menjunjung nilainilai Melayu,dan memiliki profesionalisme tinggi.
2. Mengembangkan kurikulum animasi yang inovatif, kreatif, serta adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan industri.
3. Menyediakan ekosistem akademik dan fasilitas pendukung yang mendorong lahirnya karya animasi berstandar global.
4. Meningkatkan kolaborasi dan jejaring dengan industri animasi nasional maupun internasional untuk memperluas peluang mahasiswa dan dosen.
5. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam bidang animasi agar lulusan tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja.
6. Memfasilitasi mahasiswa untuk berkompetisi dan tampil di ajang global, sehingga meningkatkan reputasi institusi.
7. Mendorong pertukaran pengetahuan dan budaya sebagai bagian dari penguatan kompetensi akademik dan profesional.
8. Menyusun strategi pengembangan jangka panjang berbasis penelitian dan penerapan teknologi animasi terkini untuk mendukung visi 2044.
Sasaran
Untuk mencapai tujuan tersebut, ditetapkan sasaran strategis sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia (SDM):Tersedianya dosen, peneliti, dan tenaga pendukung yang berkualitas, profesional, dan berorientasi global.
2. Mahasiswa: Terbentuknya lulusan yang kreatif, inovatif, memiliki integritas budaya Melayu, serta siap bersaing di pasar kerja nasional maupun internasional.
3. Kurikulum: Terselenggaranya kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) dan selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM).
4. Fasilitas dan Infrastruktur: Terwujudnya laboratorium animasi, studio kreatif, dan sarana digital yang mendukung pembelajaran dan penelitian animasi terkini.
5. Kemitraan:Terbentuknya jejaring kerjasama dengan industri animasi, lembaga riset, dan institusi pendidikan di tingkat nasional dan internasional.
6. Kewirausahaan: Lahirnya unit-unit usaha kreatif berbasis animasi yang diprakarsai mahasiswa dan alumni.
7. Reputasi Akademik: Meningkatnya jumlah karya mahasiswa dan dosen yang tampil dalam festival animasi, konferensi, maupun kompetisi global.
8. Penelitian dan Inovasi: Menghasilkan riset dan penerapan teknologi animasi yang berkontribusi pada perkembangan keilmuan dan industri kreatif.
Capaian
Capaian yang diharapkan dari tujuan dan sasaran di atas adalah:
1. Lulusan yang berdaya saing global, berkarakter, serta memiliki keahlian teknis dan kewirausahaan di bidang animasi.
2. Karya animasi mahasiswa dan dosen yang diakui pada tingkat nasional dan internasional, baik berupa film animasi, gim, maupun multimedia interaktif.
3. Kurikulum adaptif yang selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri animasi.
4. Peningkatan kolaborasi internasional dalam bentuk pertukaran mahasiswa, dosen, maupun penelitian bersama.
5. Terciptanya ekosistem kewirausahaan di lingkungan kampus yang mampu menghasilkan startup atau studio animasi baru.
6. Publikasi ilmiah dan karya inovatif di bidang animasi yang berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, seni, dan budaya.
7. Reputasi Prodi Animasi ISI Padang Panjang yang meningkat sebagai salah satu pusat pengembangan animasi berbasis budaya lokal dengan orientasi global.
Analisis SWOT
Analisis SWOT Prodi Animasi ISI Padang Panjang berdasarkan visi, misi, tujuan, dan capaian yang sudah kita rancang. Analisis ini bisa menjadi dasar strategis dalam
pengembangan kurikulum hingga 2044.
1. Strengths (Kekuatan)
• Identitas Budaya: Integrasi nilai-nilai Melayu dalam visi, misi, dan kurikulum sebagai pembeda dari prodi animasi lain di Indonesia.
• Fokus Kreativitas & Inovasi: Kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) dan selaras dengan MBKM, mendorong lahirnya karya inovatif.
• Dukungan Institusi Seni: ISI Padang Panjang sebagai perguruan tinggi seni memberikan ekosistem kreatif yang kuat.
• Sumber Daya Dosen & Mahasiswa: Adanya dosen dan mahasiswa dengan latar belakang seni, desain, dan animasi yang potensial.
• Kegiatan Eksternal: Karya mahasiswa aktif dipamerkan dalam festival, konferensi, dan kompetisi nasional maupun internasional.
2. Weaknesses (Kelemahan)
• Fasilitas Terbatas: Studio animasi, laboratorium digital, dan peralatan mutakhir (motion capture, VR/AR, rendering farm) masih terbatas.
• Keterbatasan SDM: Jumlah dosen dengan spesialisasi teknologi animasi terkini (AI, AR/VR, game engine) masih perlu ditingkatkan.
• Keterbatasan Riset: Penelitian animasi yang terpublikasi di jurnal bereputasi masih relatif sedikit.
• Jejaring Industri: Kolaborasi dengan studio animasi global masih terbatas pada level awal.
• Ketergantungan Pendanaan: Kegiatan inovasi dan produksi animasi sering terhambat keterbatasan dana.
3. Opportunities (Peluang)
• Industri Kreatif Tumbuh Pesat: Permintaan animator meningkat dalam bidang film, game, periklanan digital, dan multimedia interaktif.
• Global Village: Internet dan platform streaming membuka peluang distribusi karya animasi tanpa batas geografis.
• Kebijakan MBKM: Mendukung mahasiswa belajar lintas prodi, magang di industri animasi, dan kolaborasi lintas kampus.
• Teknologi Baru: Perkembangan teknologi (AI, AR/VR, Metaverse, Game Engine) membuka peluang pengembangan kurikulum baru.
• Kerjasama Internasional: Potensi kolaborasi dengan studio animasi Asia (Jepang, Korea, India) dan global (Disney, Pixar, Netflix Animation).
• Ekonomi Kreatif Nasiona: Pemerintah Indonesia mendukung subsektor animasi sebagai bagian dari 17 subsektor ekonomi kreatif.
4. Threats (Ancaman)
• Persaingan Global: Industri animasi di Asia (Jepang, Korea, India, Tiongkok) memiliki SDM dan fasilitas yang jauh lebih maju.
• Perubahan Teknologi Cepat: Kurikulum dan infrastruktur bisa cepat usang jika tidak terus diperbarui.
• Brain Drain: Potensi alumni terbaik pindah ke luar negeri tanpa kontribusi signifikan ke daerah.
• Industri Lokal Lemah: Industri animasi di Indonesia masih berkembang, belum sepenuhnya menyerap lulusan dalam jumlah besar.
• Kompetisi Lembaga Pendidikan: Universitas lain dengan prodi animasi/desain digital semakin banyak bermunculan.
Ringkasan Strategi (Berdasarkan SWOT)
• SO Strategy (Strength–Opportunity): Mengoptimalkan identitas budaya Melayu dan kreativitas untuk mengisi peluang global melalui karya berbasis budaya lokal yang dipasarkan secara internasional.
• WO Strategy (Weakness–Opportunity): Memperkuat fasilitas, SDM, dan riset animasi dengan memanfaatkan kebijakan MBKM dan peluang Kerjasama internasional.
• ST Strategy (Strength–Threat):Memanfaatkan kekuatan ekosistem seni ISI Padang Panjang untuk menghasilkan karya unik berbasis budaya, sehingga tetap kompetitif meski menghadapi dominasi industri global.
• WT Strategy (Weakness–Threat): Membangun roadmap pengembangan teknologi dan kurikulum jangka panjang untuk mengantisipasi perubahan teknologi dan kompetisi lembaga pendidikan lain.
Berikut adalah Peta Strategi (Strategy Map) Prodi Animasi ISI Padang Panjang berbasis Balanced Scorecard (BSC):
• Perspektif Keuangan & Infrastruktur → mendukung pembiayaan riset, pengadaan fasilitas, dan inkubasi bisnis animasi.
• Perspektif Pembelajaran & SDM → fokus pada peningkatan kompetensi dosen, mahasiswa, serta penumbuhan jiwa kewirausahaan.
• Perspektif Proses Internal → meliputi pengembangan kurikulum OBE-MBKM, riset animasi, dan penguatan studio kreatif.
• Perspektif Stakeholder → diarahkan pada reputasi global, kolaborasi internasional, serta partisipasi di festival animasi dunia.
• Semua mengarah pada Visi 2044 : Akademisi Animasi Global berintegritas Melayu & Entrepreneur.

Roadmap Pencapaian Visi 2024–2044
Tahap 1: Fondasi (2024–2029)
Fokus: Penguatan dasar akademik, kurikulum, dan infrastruktur
• Penyusunan kurikulum berbasis OBE & MBKM.
• Peningkatan kapasitas dosen melalui studi lanjut S3, pelatihan animasi digital (AI, AR/VR, game engine).
• Pengadaan laboratorium animasi digital, studio kreatif, dan perangkat motion capture.
• Awal kerjasama dengan industri lokal dan asosiasi animasi nasional.
• Target capaian: minimal 30% karya mahasiswa tampil di tingkat nasional.
Tahap 2: Pengembangan (2030–2034)
Fokus: Penguatan riset, inovasi, dan jejaring nasional
• Pengembangan riset berbasis budaya Melayu dalam animasi (cultural-based animation).
• Meningkatkan publikasi ilmiah di jurnal terindeks nasional (SINTA 2 ke atas).
• Pembentukan pusat riset animasi dan multimedia interaktif.
• Mahasiswa mengikuti program MBKM di studio animasi nasional.
• Target capaian: ≥ 50% lulusan terserap industri animasi nasional dalam waktu ≤ 6 bulan setelah lulus.
Tahap 3: Ekspansi (2035–2039)
Fokus: Internasionalisasi dan kewirausahaan
• Kolaborasi riset dengan universitas dan studio animasi internasional (Jepang,Korea, Eropa).
• Penguatan program student exchange dan joint research.
• Inkubasi bisnis animasi di kampus menghasilkan ≥ 5 startup/studio animasi mahasiswa/alumni.
• Minimal 3 karya mahasiswa/dosen lolos festival internasional per tahun.
• Target capaian: ≥ 20% lulusan bekerja di luar negeri atau perusahaan multinasional
Tahap 4: Akselerasi (2040–2044)
Fokus: Reputasi global dan pusat unggulan
• Menjadi Pusat Animasi Berbasis Budaya Melayu dengan Orientasi Global.
• Meningkatkan kontribusi pada festival animasi dunia dan forum akademik internasional.
• Publikasi ilmiah internasional (Scopus Q1–Q2) dan paten teknologi animasi.
• Terlibat dalam proyek animasi internasional (film, game, multimedia interaktif).
• Target capaian: Prodi Animasi ISI Padang Panjang diakui sebagai 10 besar prodi animasi di Asia Tenggara.
Berikut adalah diagram timeline Roadmap 2024–2044 Prodi Animasi ISI Padangpanjang:
2024–2029 (Fondasi): OBE-MBKM, SDM, Infrastruktur, Industri lokal.
2030–2034 (Pengembangan): Riset budaya, Publikasi SINTA, Pusat riset animasi.
2035–2039 (Ekspansi): Internasionalisasi, Startup animasi, Festival global.
2040–2044 (Akselerasi): Pusat unggulan animasi Melayu, Reputasi Asia Tenggara.

DAFTAR NAMA TENAGA KEPENDIDIKAN PRODI ANIMASI
| No | NAMA | NIP | PANGKAT | JABATAN DINAS |
| 1 | MUHAMMAD JAFAR | – | – | Pengadministrasi Akademik Prodi Seni Animasi |
Rekap Jumlah Mahasiswa
| No. | Semester | Jumlah Mahasiswa |
|---|---|---|
| 1 | Genap 2023 | 45 |
| 2 | Ganjil 2023 | 45 |
| 2 | Genap 2024 | 83 |
| 2 | Ganjil 2024 | 83 |
| 2 | Genap 2025 | 129 |
DOSEN HOME BASE DI PROGRAM STUDI ANIMASI
Sumber : PDDikti Profil Program Studi
| No. | Nama | Pendidikan |
|---|---|---|
| 1 | EVA YANTI | S2 |
| 2 | MIRA UTAMI | S2 |
| 3 | HANAFI | S2 |
| 4 | HENDRATNO | S2 |
| 5 | OLVYANDA ARIESTA | S2 |
| 6 | JUNAIDI RAJAB | S2 |
| 7 | PELICAN LANDRI | S2 |
| 8 | JESSICA TRINANDA | S2 |
DOSEN TETAP DI PROGRAM STUDI ANIMASI
Sumber : PDDikti Profil Program Studi
| No. | Nama | Pendidikan |
|---|---|---|
| 1 | EVA YANTI | S2 |
| 2 | MIRA UTAMI | S2 |
| 3 | HANAFI | S2 |
| 4 | HENDRATNO | S2 |
| 5 | OLVYANDA ARIESTA | S2 |
| 6 | JUNAIDI RAJAB | S2 |
| 7 | PELICAN LANDRI | S2 |
| 8 | JESSICA TRINANDA | S2 |
| 9 | AFRIZAL HARUN | S3 |
| 10 | HAMZAINI | S2 |
| 11 | EDI SUISNO | S2 |


