Padangpanjang – Setelah berlangsung selama hampir dua pekan, PaPA Fest 2024 (Padang Panjang Performing Art Festival) mencapai puncaknya pada malam penutupan yang penuh dengan pertunjukan kolaboratif dan memukau. Acara penutupan yang digelar pada 16 Oktober 2024 di Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, menyuguhkan pementasan seni tradisional daerah yang berhasil memikat para penonton.
Salah satu momen yang paling dinantikan adalah kolaborasi antara Talempong Kayu, seni musik tradisional dari Kabupaten Sijunjung, dan para seniman ISI Padangpanjang. Melalui harmonisasi nada-nada etnik yang khas, pementasan ini memadukan nuansa tradisional dan sentuhan modern, menciptakan suasana yang sarat dengan kekayaan budaya Minangkabau. Talempong Kayu, dengan iramanya yang dinamis, menjadi simbol kesatuan ritme masyarakat Sijunjung yang berpadu dalam kerangka artistik yang lebih luas.
Tak kalah memukau, Ronggeng Pasaman turut menambah warna pada malam penutupan dengan kolaborasinya bersama seniman-seniman ISI Padangpanjang. Tari Ronggeng, yang dikenal dengan gerakannya yang lincah dan penuh makna, berhasil membangkitkan suasana riang serta kebersamaan, merepresentasikan warisan budaya yang terus hidup dan berkembang di tengah generasi muda.
Ketua Pelaksana PaPA Fest 2024 menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian festival ini. “PaPA Fest bukan hanya sekadar perayaan seni, tapi juga wujud nyata dari kolaborasi lintas budaya yang dapat menghubungkan berbagai daerah di Sumatera Barat, seperti Sijunjung dan Pasaman, melalui seni tradisi mereka,” ujar beliau. “Kami berharap, festival ini terus menjadi ruang bagi para seniman untuk berekspresi dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.”
Selain itu, para pengunjung yang hadir di malam penutupan tak hanya menikmati suguhan seni, tetapi juga merasakan semangat kebersamaan dan harmoni yang dihadirkan oleh para seniman. Penampilan kolaboratif ini menjadi simbol bagaimana seni dapat menjadi alat pemersatu yang melintasi batas geografis dan generasi.
PaPA Fest 2024 telah menjadi ajang bergengsi bagi para pelaku seni dari berbagai daerah, dan malam penutupan ini menjadi bukti nyata bahwa seni tradisi masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat. Kolaborasi yang ditampilkan di panggung malam itu memberikan kesan mendalam dan membangkitkan semangat untuk terus melestarikan dan mengembangkan seni tradisional Indonesia.