LPPM Mengadakan Sharing Class Bagi Dosen Dalam Rangka Penyusunan Proposal Penelitian dan Pengabdian Tahun 2024

Sesi sharing class yang diadakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ISI Padangpanjang dalam kerangka kerja Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang didanai oleh DRTPM DITJEN DIKTI, menawarkan wawasan yang berharga dari para peneliti dan pengabdi bagi dosen dalam rangka penyusunan proposal penelitian dan pengabdian tahun 2024.

Inisiatif semacam ini penting untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas dan dampak penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Dari kegiatan tersebut, beberapa refleksi dan strategi dapat diambil untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pengabdian kepada masyarakat: 

1. Pentingnya Kolaborasi Interdisipliner: Kegiatan menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antar disiplin ilmu untuk menangani masalah-masalah kompleks dalam masyarakat. Para peneliti dan pengabdi perlu meningkatkan kerjasama lintas sektor untuk menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan berdampak luas bagi pelestarian dan pengembangan seni tradisi. 

2. Memahami Kebutuhan Masyarakat: Pengabdian kepada masyarakat harus didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Ini memerlukan pendekatan yang lebih partisipatif, di mana masyarakat dilibatkan secara aktif dalam proses penelitian dan pengembangan solusi. 

3. Penggunaan Teknologi: Pemanfaatan teknologi dalam pengabdian kepada masyarakat dapat meningkatkan jangkauan dan efektivitas intervensi. Para peserta didorong untuk mengeksplorasi cara-cara inovatif menggunakan teknologi untuk mendukung kegiatan pengabdian mereka. 

4. Pembangunan Kapasitas: Salah satu aspek penting yang dibahas adalah pembangunan kapasitas bagi masyarakat penerima manfaat. Program pengabdian harus dirancang tidak hanya untuk memberikan solusi jangka pendek tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah mereka sendiri di masa depan. 

5. Sustainability atau Keberlanjutan: Diskusi menekankan pentingnya menciptakan proyek pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan. Ini berarti memikirkan cara-cara untuk memastikan bahwa manfaat dari proyek dapat bertahan lama setelah periode pendanaan berakhir. 

6. Mengukur Dampak: Pentingnya mengembangkan metode untuk mengukur dampak kegiatan pengabdian kepada masyarakat ditekankan. Hal ini tidak hanya penting untuk menilai efektivitas program tetapi juga untuk mengkomunikasikan kembali kepada pemangku kepentingan dan masyarakat luas. 

7. Jaringan dan Kolaborasi: Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya membangun jaringan dan kolaborasi. Membangun hubungan yang kuat dengan pihak lain, termasuk perguruan tinggi lain, LSM, pemerintah, dan sektor swasta, dapat membuka peluang baru dan memperkuat dampak pengabdian kepada masyarakat. 

Melalui refleksi dan strategi ini, diharapkan para peneliti dan pengabdi di lingkungan ISI Padangpanjang dapat meningkatkan kontribusi mereka terhadap masyarakat, tidak hanya dalam hal penelitian tetapi juga dalam implementasi solusi yang berkelanjutan dan berdampak. Kegiatan seperti sharing class ini merupakan langkah penting dalam proses pembelajaran dan pertumbuhan bersama antara akademisi, peneliti, pengabdi, dan masyarakat luas.